Siapa yang menyangka, kalau salah satu bisnis yang cukup naik daun di tengah wabah Covid 19 adalah bisnis crafting. Berbagai produk kerajinan yang dihasilkan dari bisnis ini cukup laris di pasaran. Dengan memanfaatkan pemasaran secara online, produk seperti hiasan dinding, tas, dan sandal yang didesain menarik berhasil disukai banyak orang.
Salah satu yang merasakan manisnya laba dari berbisnis crafting adalah Fitri Aprilia. Perempuan kelahiran Bekasi, 19 April 1991 ini membuat produk crafting makrame, atau kerajinan berbahan benang dengan beragam teknik penyimpulan. Fitri tidak menyangka, kalau hasil kerajinan makrame masih banyak peminatnya di masa pandemi. Bahkan, karena dia masih mengerjakan sendiri produknya, dia terpaksa membatasi pesanan yang datang.
Kalau melihat produknya yang diberi nama Lace Dream Macrame, wajar saja kalau banyak yang tertarik untuk memesan. Karena Fitri membuat beragam macam produk, mulai dari sandal, tas, pajangan dinding, gantungan pot, juga anting yang penuh warna-warni. Selain itu, dia juga menerima pesanan makrame sesuai kemauan pelanggan atau custom.
Perjalanan Fitri dalam menekuni bisnis kerajinan makrame tidak terjadi begitu saja. Sebelumnya dia pernah berjualan baju muslim secara online dengan memanfaatkan media sosial Instagram. Tapi sayangnya, usaha itu tidak berjalan lancar, bahkan semakin menurun. Hingga akhirnya dia terpaksa menutup bisnis itu. Setelah berhenti berjualan baju muslim, Fitri sempat rehat sejenak sambil mencari ide bisnis lain yang bisa ditekuni.
Suatu hari, saat sedang browsing di Pinterest, Fitri menemukan karya-karya makrame yang sangat menarik. Dia pun terinspirasi untuk menjadikannya bisnis baru, dan langsung mempelajari tutorial membuat makrame melalui Youtube. Ternyata tidak begitu sulit baginya. Setelah jadi, Fitri coba men-share hasil karyanya di akun Instagram yang sebelumnya dia pakai untuk berjualan baju muslim. Kebetulan, akun itu sudah mempunyai 4000-an followers. Jadi sayang kalau tidak dimanfaatkan lagi. Tak disangka, dari situ ada yang memesan. Merasa sudah tercebur dan yakin bahwa bisnis ini sangat menjanjikan, Fitri pun mulai serius menekuni makrame.
Modalnya untuk memulai bisnis ini juga tidak besar. Fitri hanya merogoh kocek sekitar Rp 1 juta saja, yang dipakai untuk membeli bahan dan peralatan. Setelah itu dia makin serius mengeksplor kemampuannya membuat kerajinan makrame, hingga bisa menghasilkan beragam karya yang disukai banyak orang. Tapi, walaupun bisnisnya cukup lancar, Fitri mengaku di awalnya dia cukup kesulitan untuk menemukan bahan benang yang bagus atau kualitas premium. Namun itu tidak membuatnya behenti berkarya.
Baru kemudian sebulan setelah memulai bisnis, dia bisa menemukan bahan benang yang diinginkan. Yakni yang warna catnya merata sampai ke dalam, juga teksturnya halus dan lembut. Karena menggunakan bahan yang berkualitas itulah, maka Fitri menjual produknya dengan harga mahal. Harga yang ditawarkan Fitri untuk makrame buatannya berkisar Rp 135 ribu – Rp 2 juta, menyesuaikan ukuran bendanya.
Dari usahanya ini, dalam sebulan Fitri bisa meraih omzet Rp 10 jutaan. Karena masih mengerjakan sendiri, Fitri terpaksa membatasi pesanan yang datang. Setiap bulan, dia hanya menerima paling banyak tujuh pesanan atau menyesuaikan dengan kesanggupannya. Untuk pemasaran, sementara ini Fitri masih mengandalkan media sosial Instagram saja. Hanya sesekali dia memakai jasa influencer home decor untuk mendongkrak penjualan. Fitri tidak memungkiri, lewat peran seorang influencer, banyak pesanan yang diterimanya.
LACEDREAM MACRAME
Instagram : lacedream_macrame
Whatsapp : 081818100150.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar