Sabtu, 30 Juli 2022

BOSTEAK, CITA RAZA KELEZATAN STEAK KANADA DENGAN BUMBU LOKAL

Olahan daging steak telah lama jadi favorit orang Indonesia. Daging yang biasanya disajikan dengan saus lada hitam atau saus barbeque itu juga bisa membuat nafsu makan kita bertambah. Karena itulah, usaha restoran steak selalu meraup untung karena tak pernah sepi pelanggan. Setidaknya, itulah yang dirasakan Yuria Ekalitani, owner restoran Bosteak di Cilacap, Jawa Tengah. Menurutnya, steak jualannya memang menguntungkan, terutama saat sebelum musibah pandemi corona melanda.

Tapi begitu pandemi tiba di negeri ini, Bosteak pun mengalami penurunan omzet yang drastis, imbas dari himbauan menjaga jarak demi mencegah Covid-19 makin meluas. Tapi, kondisi tersebut justru malah membuat Yuria mengeluarkan inovasi baru, yaitu dengan menghadirkan frozen steak.

Lalu, apa keistimewaan yang ditawarkan Bosteak ? Yuria lantas bercerita, Bosteak ini berawal dari kerinduannya akan olahan daging steak khas Kanada. Ia merasa, daging steak Kanada memiliki rasa yang begitu lezat karena menggunakan rempah-rempah asal negara tersebut. Sayangnya, tak mudah bagi Yuria menemukan racikan yang tepat untuk membuat daging steak khas Kanada di Indonesia, karena sebagian besar pasokan bumbu-bumbunya masih harus impor.

Namun, Yuria enggan menyerah untuk terus mencoba. Hingga akhirnya, setelah melakukan trial and error selama tiga bulan, ia pun berhasil menemukan resep steak yang rasanya sama dengan steak Kanada, namun dengan memakai bumbu-bumbu lokal. Menurut Yuria, kita perlu bersyukur bahwa Indonesia punya kekayaan rempah-rempah yang luar biasa, seperti kunyit dan pala. Ternyata kedua bahan itulah yang bisa membuat rasa steak buatannya mirip dengan steak Kanada, bahkan lebih enak.

Setelah merasa yakin dengan rasanya, Yuria mulai menjajakan steak khasnya itu ke media sosial dengan sistem pre order untuk daerah Cilacap dan sekitarnya. Setelah mendapatkan pesanan, barulah dia mulai memasak steak tersebut untuk kemudian langsung diantarkan. Sampai saat ini, Yuria telah berhasil mengeluarkan beragam menu steak yang unik, di antaranya steak kopi, vegan, teppan beef, salmon, wagyu, sampai ayam. Semua menu tersebut dibuatnya sendiri, termasuk dengan sausnya.

Sementara untuk menu frozen steak, Yuria mengaku memang tidak mudah awalnya menemukan resep yang pas untuk membuat steak yang awet, terutama saat pengiriman. Menurutnya, keawetan daging steak disebabkan oleh kualitas dan cara penyimpanannya. Untuk daging, Yuria sudah menjamin kalau daging yang digunakan adalah yang kualitasnya paling bagus karena tanpa pengawet dan penguat rasa. Lalu untuk penyimpanan harus pada suhu -18 derajat celcius, hingga betul-betul beku maksimal dagingnya.

Tak hanya itu, saat proses pembuatan daging beku, semuanya juga harus dilakukan dengan bersih dan rapih agar daging bisa bertahan lama. Setelah diproduksi, daging langsung dimasukkan ke dalam kemasan vakum. Dengan proses seperti itu, daging steak frozen yang ia buat bisa bertahan sampai enam bulan, dan kualitas rasanya masih sama. Untuk lebih meyakinkan pelanggan, produk frozen food Bosteak juga sudah ada izin edar dari BPOM.

Dari hasil kerja keras Yuria, kini daging steak marinasi beku miliknya bisa terjual sampai 45-100 kilogram dalam sebulan, dengan kisaran omzet lebih dari Rp 35 juta. Untuk harga steak beku 100 gram dijual Rp 25.000 dan yang 200 gram harganyaRp 45.000. Yuria juga membuka kesempatan untuk reseller, dengan mendapat harga grosir terendah Rp 19.000. Steak beku Bosteak kini sudah bisa dikirim ke Jabodetabek, Banyumas, Semarang, dan area Jawa Tengah lainnya. Untuk pemesanan, Yuria sudah mengandalkan Tokopedia, Bukalapak, Shoppe, dan Gojek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar