Sabtu, 30 Juli 2022

BERBISNIS PERMEN PEZ UNTUK KOLEKSI.

Masih ingat dengan permen PEZ ? Tentu bagi anda yang generasi 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan permen yang satu ini. Permennya sendiri cukup enak, ada yang rasa stroberi dan jeruk. Permen yang pertama kali diproduksi di Austria pada 1927 ini memiliki daya tarik tersendiri dengan ciri khas dispensernya yang panjang dan memiliki ‘kepala’ bergambar tokoh kartun. Kemasannya yang dibuat dengan berbagai bentuk karakter kartun dan tokoh super hero biasanya dikoleksi sebagai gantungan kunci atau boneka. Tentu barang tersebut menjadi salah satu alternatif koleksi yang unik.

Lebih dari satu dekade lalu, permen PEZ sempat menjadi tren di kalangan anak-anak dunia, terutama Indonesia. Pilihan kemasan yang unik membuat peluang usaha ini cukup menjanjikan. Bagi Zuyina Hapsari, penjual toko daring (online) permen PEZ simbak.pez, menilai konsumen yang membeli produk permen ini tergolong hanya sekedar hobi. Permen PEZ memiliki pasar khusus lantaran harganya yang relatif mahal dan kelangkaan dari tokoh kartun tersebut.

Menurut Zuyina, para kolektor maupun pembeli biasanya berasal dari semua kalangan, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, justru belakangan ini banyak pembeli dari kaum ibu-ibu yang tertarik mengoleksi dispenser PEZ. Karakter kartun yang menjadi incaran adalah Spongebob, Simpson, Pokemon, Star Wars, hingga Princess. Bagi para kolektor, memiliki produk permen PEZ yang berseri merupakan kebanggaan tersendiri.

Bisnis yang mulai dijalankan Zuyina sejak 2016 lalu ini telah mampu menyedot perhatian khalayak untuk membeli produknya. Ratusan koleksi PEZ yang dijualnya mulai edisi 1950 hingga 2010. Harga yang dibanderol sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu. Semakin jarang tipe PEZ-nya, semakin mahal juga harganya. Di Indonesia, satu pak permen PEZ terdiri dari dua bungkus permen dan satu dispenser. Sementara, kalau yang edisi impor, ada yang terdiri dari tiga bungkus permen atau satu bungkus permen. Permen PEZ koleksi vintage harganya bisa mencapai ratusan ribu sampai jutaan rupiah.

Namun, Zuyina mengatakan, saat ini permen PEZ sudah tidak bisa masuk lagi ke Indonesia. Ia juga tidak mengetahui secara pasti penyebabnya. Jika pun masih ada produk impor yang beredar, bisa dipastikan itu merupakan stok lama. Maka, pembeli permen PEZ ini pun semakin berkurang dan tersaring, hanya tinggal pembeli dengan status kolektor. Meski demikian, apabila ada keluaran terbaru, maka distributor PEZ di Indonesia masih secara konsisten memasarkan produknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar