Sabtu, 30 Juli 2022

8 Rumus Sukses Merintis Bisnis Kontraktor Di Jaman Now

Jasa kontraktor selalu dibutuhkan, dimanapun dan kapanpun. Perusahaan membutuhkan jasa dari pihak lain untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, sehingga butuh pihak lain yang membantu mengerjakannya. Dari sana muncullah kebutuhan jasa kontraktor.  Namun untuk sukses di bisnis ini butuh pengetahuan dan pengalaman.  Anda perlu semakin banyak mencari ilmu dari banyak sumber tentang KIAT SUKSES KONTRAKTOR DAN EPC. 

Jasa kontraktor itu sendiri bukan hanya untuk pekerjaan fisik seperti membangun gedung, jembatan, kilang minyak, pabrik, storage, bendungan, atau tower menara listrik dan telekomunikasi, namun bidang apa saja butuh kontraktor. Termasuk jasa juga demikian. Terkadang sebuah lembaga butuh jasa kontraktor riset, pengembangan, marketing, distribusi, dan sebagainya. Hanya saja memang, selama ini kontraktor lebih banyak dikaitkan dengan pekerjaan fisik, di Indonesia khususnya.

 

Banyak sekali peluang kontraktor pembangunan fisik yang bisa digarap. Intinya, bila Anda punya rekan yang sedang melakukan suatu pekerjaan yang besar, anda bisa berkata ke rekan Anda itu “Bolehkah saya bantu untuk mengerjakan bagian yang ini, atau seluruh bagian?!”. Maka disitu Anda sudah mulai menawarkan diri sebagai kontraktor. Yang membedakan, jasa kontraktor butuh lingkup pekerjaan yang jelas, diikuti dengan agreement kontrak yang jelas, termasuk step penyelesaian pengerjaan proyek, teknis pembayaran dan pinalti bila tidak sesuai kontrak. 

Salah satu peluang di bisnis kontraktor ialah bisnis kontraktor EPC. EPC  singkatan dari istilah Engineering-Procurement-Construction. EPC merupakan salah satu tahapan dalam suatu proyek konstruksi. Engineering adalah tahap desain perencanaan, Procurement adalah tahap pengadaan barang dan jasa, dan Construction adalah tahap pelaksanaan konstruksi. 

Bisa dijelaskan disini, dalam membangun suatu industri biasanya diawali dengan perancangan proses dan estimasi keperluan sumber daya serta biaya untuk mencapai suatu kapasitas produksi tertentu. Setelah diperoleh rancangan dan estimasi yang sesuai, maka kemudian dilakukan pengadaan barang dan sumber daya lainnya sebagai bahan baku pembangunan industri. Jika barang dan sumber daya lain sudah tersedia, kemudian dilakukan langkah berikutnya, yaitu proses konstruksi bangunan beserta alatnya dapat dilakukan. Perusahaan yang menangani perancangan, pengadaan, dan konstruksi ini sering disebut juga dengan EPC (Engineering, Procurement, and Construction) Company.

Sistem EPC  dipakai hampir sebagian besar proyek konstruksi yang “tidak biasa”, misalnya pada Industri Migas, Pembangkit Tenaga Listrik & Energi, Pertambangan, dan jenis industri berat lainnya. Sementara proyek yang kita anggap sebagai proyek biasa yaitu berbagai jenis bangunan gedung dan industri skala kecil ngga perlu menggunakan sistem EPC, malah bisa bikin susah.

Dalam proyek konstruksi itu sendiri, biasanya dibagi dua tahapan. Yakni Perencanaan dan Pelaksanaan. Perencanaan biasanya dilakukan oleh perusahaan tersendiri, yakni perusahaan Konsultan Perencana. Di Indonesia banyak sekali perusahaan yang khusus bergerak di bidang ini. Lalu, untuk pelaksanan dilakukan oleh Kontraktor. Karena pelaksanaannya dilakukan oleh Kontraktor, maka pengadaan barangnya (Procurement) juga dilakukan oleh Kontraktor. Kalo diperlukan, Kontraktor kadang menyerahkan beberapa sub pekerjaan kepada Sub-Contractor (biasanya kita istilahkan SubCon). Makanya hampir semua perusahaan Kontraktor ada bagian Procurementnya.

Tapi, ada juga pada skala proyek tertentu (biasanya skala menengah ke bawah), Perencanaan dan Pelaksanaan dilakukan oleh satu pihak (biasanya Kontraktor). Sistem ini biasanya disebut dengan Design and Build. Jadi desain, pengadaan barang/jasa, dan konstruksi dilakukan oleh satu Kontraktor. Proyek-proyek EPC pada umumnya dikerjakan dengan pola Design & Build. Tapi karena skala proyek EPC itu sangat besar, maka tim yang terlibat di dalamnya juga sangat banyak. Dari mulai tim  Process Engineering, Mechanical Engineering, Piping Engineering, Electrical & Instrumentation Engineering, Civil Engineering, dll. Bahkan terkadang dibagi tim kontraktor khusus Architecture, Civil, Structure, Underground, HVAC, dll.

Pada bisnis kontraktor bangunan pun bisa dibagi dalam tim-tim, tergantung kompleksitas pekerjaannya, skala pekerjaannya. Demikian juga dalam proyek telekomunikasi, pembangunan power plant, gudang, pabrik, storage. 

Nah, agar sukses di bisnis kontraktor untuk jangka panjang, sangat penting untuk menjaga nama baik agar Anda bisa bertahan lama di industri ini. Kalau anda punya cacat, misalnya Anda tidak menyelesaikan pekerjaan yang dipercayakan ke Anda sementara sebagian uang proyek sudah anda terima, maka bersiap-siaplah untuk tamat kiprah bisnis anda di bidang kontraktor. Kontraktor pada intinya adalah bisnis jasa, sehingga nyawanya tergantung kepercayaan dari si pemberi pekerjaan. 

Agar Sukses Berbisnis Kontraktor, Anda perlu menjalankan hal-hal berikut ini: 

1. Memulai Dari Skala pekerjaan kecil untuk melatih kompetensi dan menambah portofolio

Kita perlu mencari pengalaman dan membangun track record untuk menjalankan bisnis kontraktor. Kalau masih di awal perintisan, terima saja bila ada pekerjaan walaupun kecil. Jadikan ia sebagai showroom yang bagus, track record agar bisa menjadi sumber referal. Dengan punya pengalaman dan portofolio mengerjakaan sejumlah proyek, walapun kecil, akan lebih percaya diri untuk meminta proyek yang lebih besar. Anda juga sudah punya bukti bahwa bisa melakukannya. Anda bisa tunjukkan ke proyek-proyek yang sudah anda kerjakan. Makanya, di awal perintisan, jangan mengambil margin untung yang besar dulu. Yang penting dipercaya dulu. Yang penting punya basis market dulu.  

2. Perluaslah hubungan relationship dengan banyak pihak yang terkait. Banyak bergaul dengan komunitas terkait.

Network is almost everything. Bisnis itu datangnya dari network dan relasi-relasi lama maupun baru. Tidak ada jalan lain, kalau mau sukses, perbanyaklah network dan teman. Mulailah membangun hubungan yang baik dengan berbagai pihak. Mulai dari pemasok, kontraktor lain, para prinsipal produk, klien, tokoh-tokoh bisnis dan politik, dan juga arsitek. Tunjukkan reputasi Anda dan perusahaan Anda,  membangun keramahan namun juga bukan jual murahan. Seringlah melakukan Say Hello kepada mereka diwaktu-waktu tertentu hanya untuk menjaga hubungan baik. 

3. Menyusun Rencana dan Target Bisnis

Sangat penting untuk menyusun rencana dan target-target bisnis agar bisnis kontraktor Anda berkembang. Jangan sekedar menggelinding saja. Rencanakan proyek yang akan dikerjakan, rencana pemasaran, rencana prospek, rencana pengembangan tim SDM, dll. 

4. Bereskan dan lengkapi legalitas usaha dan perijinan

Hal ini tak bisa ditawar. Untuk menjadi seorang kontraktor yang sukses, tentu saja harus memiliki izin usaha yang lengkap. Terkadang tiap proyek butuh ijin yang berbeda, terkadang ada yang ribet dan ada yang lebih simple. Ikutin saja, karena itu memang menjadi kunci pintu masuk. Tanpa itu, tak akan mendapat proyek. Makanya, usahakan punya satu orang yang fokus mengurus perijinan. Soalnya bila yang cari bisnis juga harus mengurus perijinan menjadi tidak fokus. 

5. Memiliki hubungan yang baik dengan kalangan pemodal

Terkadang dan sering, proyek yang ditawarkan nilainya besar dan perusahaan kita tak punya uang untuk memodali mengerjakan proyek itu. Terutama untuk membeli bahan baku material, membayar sub kontraktor, membayar tenaga kerja, dan masih banyak lagi. Sebab itu, penting bagi pebisnis kontraktor punya hubungan yang kuat dengan banyak bank dan investor yang siap membantu mendanai. Jangan sampai ada peluang besar, tapi hanya gigit jari karena tak bisa mengambilnya disebabkan tak punya modal. 

6. Rapikan sistim administrasi dan pelaporan

Penting punya sistim administrasi dan pelaporan baik untuk kepentingan audit ataupun untuk kepentingan meminta dana ke bank dan investor. Kalau laporan rapi, maka investor akan percaya bahwa perusahaan ini dikelola dengan baik. Terkadang, perusahaan kontraktor di lapangan kerja dengan baik namun report administrasi jelek sehingga ketika ketemu investor dianggap perusahaan ini tidak profesional. Padahal masalahnya hanya di reportnya yang jadul dan berantakan. Sekarang ini banyak software pelaporan yang bagus dan GRATIS. Manfaatkan yang gratis-gratis itu. Tapi dampaknya sangat besar. 

7. Terus Aktif Berpromosi

Agar perusahaan jasa kontraktor Anda makin dikenal, aktif berpromosi secara langsung dan tidak langsung adalah penting. Anda bisa promosi melalui media-media seperti majalah, brosur, media elektronik, surat kabar, situs perusahaan, dan secara online. Untuk melakukan promosi, sebaiknya buat lah iklan yang semenarik mungkin. Bisa juga melalui membuat banyak plang papan nama di tepi-tepi jalan strategis. Sehingga, orang-orang akan lebih tertarik pada track record perusahaan Anda dan mencoba untuk menjadi pelanggan jasa Anda. 

8. Jaga Integritas

Integritas sangat sangat sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis Anda. Hindari sejauh-sejauhnya praktek tidak jujur, manipulasi barang, mengemplang uang dari pemberi pekerjaan dan tidak setia janji yang sudah dijanjikan di awal. Jangan sekali-kali melakukan fraud. Bisnis kontraktor adalah bisnis kepercayaan. Sekali punya noda setitik, bisa rusak susu sebelanga. Jaga kepercayaan dari mitra pemberi pekerjaan dengan menjaga integritas.  Semoga bisnis kontraktor Anda sukses. 

Berguru Pada Kesuksesan Pengusaha Pendiri Nutrisari, Tropicana Slim Dan L-Men


Belajar membesarkan bisnis dari Hari Darmawan dan Januar Darmawan yang sukses membangun Nutrifood Indonesia menjadi pemain top bidang consumer good dengan brand-brand terkemuka seperti Tropicana Slim, L-Men, WRP, HILO dan Nutrisari.

 

Umumnya konsumen Indonesia tahu produk makanan-minuman merek Nutrisari, Tropicana Slim dan L-Men. Produknya sudah populer di market dan juga sering muncul iklannya di TV-TV nasional. Produk-produk itu tak lain diproduksi dan dipasarkan oleh PT Nutrifood Indonesia, salah satu perusahaan consumer good papan atas di Indonesia. Perusahaan ini memang punya produk yang sudah dikenal luas seperti Tropicana Slim, NutriSari, HiLo, L-Men, WRP dan Lokalate.

Kisah sukses Nutrifood yang saat ini sudah beromset triliunan itu tak lepas dari tangan dingin dan keuletan Hari Budianto Darmawan atau yang biasa disebut Kwiek Darmawan. Pengusaha inilah yang merintis Nutrifood dari nol. Hari yang juga adik kandung dari ekonom senior Kwiek Kian Gie ini memang punya passion bidang bisnis yang tinggi meskipun ia juga seorang ilmuwan. Peraih gelar MSc dari salah satu universitas di Amerika ini bekerja di perusahaan Amerika sebelum akhirnya pulang ke Indonesia tahun 1973. 

Tahun 1973, Hari Budianto kembali ke Indonesia untuk memulai bisnis bidang makanan. Dia memulai bisnis di kota asal keluarganya, yakni di Semarang, Jawa Tengah. Ia tidak asal memilih produk yang akan dijual, namun memilih produk yang punya value added secara kesehatan. Tak heran bila produk yang dijual dan diproduksi selalu berbasis inovasi. Hal ini tak lepas dari latarbelakang pendidikannya di Amerika. Produk-produk yang dihasilkannya pada umumnya menjadi pioner di segmen market yang dimasuki. 

Produk pertama yang diluncurkan ialah Tropicana Slim yang mulai dipasarkan tahun 1979 dan sudah mengantongi banyak penghargaan hingga saat ini. Produk ini banyak disukai oleh kalangan menengah-atas dan kalangan terdidik yang meninginkan tubuh yang lansing dari makanan berserat, serta menyediakan makanan dengan kadar gula rendah. Produk ini laris di market karena banyak dicari kelompok pelanggan yang sadar kesehatan dan mengurangi gula. Produk kedua diluncurkan tahun 1979, Nutrisari, menyasar sebagai minuman sari buah yang di market juga dikenal. 

Dalam perjalanannya membesarkan usaha, Hari menemukan kesimpulan bahwa kalau bisnisnya ingin besar, maka harus mendekati ke pusat pasarnya yang terbesar, yakni pasar Jabotabek (greater Jakarta) yang secara kemampuan daya beli memang paling baik dibanding tempat lain di Indonesia dan jumlah penduduknya paling banyak. Tak heran, enam tahun kemudian, dia menyadari bahwa bisnisnya tidak akan bisa berkembang kecuali dia memindahkan bisnisnya lebih dekat ke pasar yang lebih besar, ke ibukota Indonesia. Sebab itu ia lalu memindahkan bisnisnya ke Ciawi, Bogor, Jawa Barat, tidak jauh dari Jakarta. Bersamaan dengan itu, juga mulai mendirikan kantor pusat baru di Jakarta. 

Inovasi demi inovasi dilakukan. Produk dan brand baru kemudian terus diluncurkan, mulai dari Tropicana Slim, NutriSari, HiLo, L-Men, WRP hingga Lokalate. Bahkan masing-masing brand kemudian juga diekstensi ke berbagai sub-brand. Misalnya ada Nutrisari Wedank, dan sebagainya. Perusahaan ini memulainya dengan produk diet, lalu minuman, dan bisnis ini berkembang.

Dalam mengelola dan membesarkan bisnisnya, Hari bahu-membahu dengan kakak kandungnya, Januar Darmawan yang seorang PhD, juga lulusan Amerika. Keduanya saling mengisi dengan kompetensinya masing-masing. Januar Darmawan sendiri juga lahir di Juwana, Jawa Tengah, Indonesia, datang ke Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan universitas, lulus dari North Carolina State University dengan gelar Ph.D. di bidang hortikultura dan ilmu tanah pada tahun 1970. Sekembalinya ke Indonesia pada tahun 1972, ia mendirikan usaha pembibitan yang memproduksi bibit buah dan mendirikan Asosiasi Pembibitan Indonesia. Dan tahun 1979 ia membantu Hari membesarkan Nutrifood. 

Salah satu perbedaan Nutrifood dibanding perusahaan lain, budaya inovasi dan menempatkan SDM sebagai sentral pengelolaan. Hari dan Januar tak segan minta bantuan konsultan untuk mengembangkan bisnisnya, khususnya dari sisi manajemen. Maklum Hari dan Januar dua-duanya merupakan orang teknis. Bahkan ia juga mencari konsultan dari luar negeri seperti dari AIM (Australian Institute of Management) untuk membantu pengembangkan manajemen perusahaan. Nutrifood mengundang mereka untuk datang ke Jakarta dan member pelatihan, dan juga Nutrifood mengirim orang-orang seniornya ke AIM di Perth untuk pelatihan kepemimpinan. Konsultan itu dipakainya sampai saat ini.

Nutrifood dikembangkan dari sisi Total Quality Management (TQM) dan juga leadership yang berbasis pengetahuan. Salah satu prinsip manajemen yang diterapkan, bagaimana mempercayai orang. Kita tentu tidak memiliki semua pengetahuan, kompetensi, dan keahlian yang dimiliki orang lain. Jika kita bisa mempercayai 100 orang lain yang dapat dipercaya dan kompeten, kita dapat meningkatkan kapasitas 100 kali lipat, karena ini adalah orang-orang yang cerdas dan kompeten yang semuanya bekerja untuk kita. Demikian prinsip yang dibangun.

Hari dan Januar mempelajari sendiri prinsip-prinsip manajemen dan memberikan pelatihan setiap hari Sabtu ke tim SDM-nya. Banyak kemajuan yang dicapai dan bahkan Nutrifood mejadi perusahaan makanan pertama di Indonesia yang mendapat sertifikasi ISO. Pihaknya berprinsip harus melakukan perbaikan terus-menerus, secara bertahap menyesuaikan ide-ide positif untuk mengelola orang. Ketika kita menghargai orang lain maka bisnis akan berkembang.

Nutrifood dari tahun ke tahun terus dikembangkan sebagai perusahaan yang memiliki karakter, unik, inovatif, dan premium. Nutrifood percaya bahwa pencegahan lebih baik daripada mengobati. Oleh karena itu, perusahaan ini memasarkan produk dan jasa yang bersifat preventif untuk dimanfaatkan oleh pelanggan. Nutrifood percaya bahwa kesehatan dan kenikmatan dapat berjalan selaras. Berbagai produk dan jasa yang kami berikan merupakan kombinasi dari sesuatu yang sehat, nikmat dan mudah untuk dikonsumsi.

Berkat sentuhan tangan dingin kakak beradik Hari dan Januar, Nutrifood berkembang dari tahun ke tahun dan bahkan kini produknya sudah diekspor ke lebih dari tiga puluh negara di dunia.  Nutrifood pun dikenal sebagai produsen makanan sehat, produk pelangsing tubuh dan cocok bagi para penggemar makanan diet melalui produk Tropicana Slim, WRP dan HiLo. 

Didukung oleh tiga pabrik yang dimiliki Nutrifood (Ciawi, Cibitung, Sentul), perusahaan ini menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan pada produksinya dan melaksanakan kegiatan konservasi lingkungan melalui perlindungan sumber daya alam. Perusahaan ini dikelola dengan prinsip kelestarian lingkungan.  Secara bisnis, Nutrifood kini sudah menjelma menjadi salah satu ikon perusahaan consumer good di Indonesia. Produk-produknya sering mendapatkan penghargaan pilihan konsumen dari berbagai survei. 

Link Bacaan Lain: 

Belajar Dari Kiprah Bisnis Marulam Hutauruk Membesarkan Penerbit Erlangga

Bagi kalangan dunia pendidikan, tentu tahu nama penerbit Erlangga atau percetakan Erlangga. Perusahaan penerbit ini dikenal sebagai pemain besar di bidang penerbitan buku-buku pendidikan atau buku-buku sekolah. Entah sudah berapa ratus atau ribu judul buku sekolah diterbitkan oleh perusahaan ini, dan bukunya hingga kini masih digunakan sekolah-sekolah di Indonesia, dari SD sampai SLTA dan universitas.

Kisah sukses penerbit Erlangga tak bisa dipisahkan dari cerita sosok pendirinya. Penerbit Erlangga dirintis dan didirikan oleh Marulam Hutauruk dan istrinya, Helena  Tobing. Sejatinta Marulam adalah seorang guru, namun ia kemudian tertarik mendirikan usaha penerbitan sejak 1952. Pria berdarah Batak kelahiran Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara, 7 November 1915 ini menyelesaikan sekolahnya di Tarutung, dididik di zending gereja. Ia lalu menjadi guru di Semarang dan kemudian diangkat sebagai kepala sekolah.

Semangatnya mengajar memang jempolan. Ia ingin memberikan nilai lebih dalam mengajar ke anak-anak didik, termasuk dalam hal memberi bahan ajar. Karena itu ia akhirnya ia tertarik membuat dan menulis buku-buku sendiri sebagai bahan ajar. Marulam kemudian banyak menulis berbagai buku pelajaran, selain menulis buku bertema sejarah, politik dan  suku Batak. Ia pernah menulis ‘Sejarah Ringkas Tapanuli: Suku Batak’, diterbitkan Erlangga pada 1987.


Marulam tertarik memberi nama perusahaan penerbitannya sebagai penerbit Erlangga karena terinspirasi dengan tokoh Raja Kahuripan itu yang mana nama Erlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia. 

Sebelum mencetak dalam buku yang rapi, Marulam membuatnya dalam bahan stensilan untuk bahan ajar anak didiknya. Lama-lama berkembang berniat menulis buku sendiri, sebagai bahan ajar. Buku-buku itu sangat diperlukan, apalagi di masa itu kebanyakan buku-buku masih diwarnai pengaruh Belanda. Ia lalu terpikir membuat buku yang bercorak nasional, dan mengajak kawan-kawannya sesama guru untuk menulis, mandiri. Tujuannya, untuk menggantikan buku-buku pelajaran berbahasa Belanda. Jadi, secara bisnis, ia melihat ada peluang untuk menggantikan buku-buku Belanda. 

Pada mulanya kantor Erlangga di sebuah rumah di Semarang. Ia menulis buku dan ia juga mengajak teman2nya untuk menulis buku dan diterbitkan oleh Erlangga. Karena itu, dia bertekat mendirikan penerbit dengan dikelola profesional. Jangan dipikir dulu kemasan dan bahan kertasnya sudah sebagus sekarang. Dulu bisa dibilang masih apa adanya. Sejak 30 April 1952 ia melegalisasi perusahaan penerbitanya hingga berbadan hukum.

Setahap demi setahap Erlangga berkembang. Erlangga makin dikenal masyarakat. Naluri bisnis Marulam sebagai founder Erlangga memang tokcer, permintaan buku pelajaran semakin tinggi karena pemerintah memang memajukan dunia pendidikan dan mendorong masyarakat baca buku, terlebih anak-anak sekolah. 

Pada awalnya Marulam tak punya mesin cetak buku sendiri. Ia bekerjasama, mendompleng ke penerbit lain yang sudah punya mesin cetak. Namun setelah usahanya makin berkembang dan makin banyak order, ia lalu membeli mesin cetak sendiri. 

Erlangga dalam perjalanannya fokus di buku-buku sekolah. Marulam kemudian melihat peluang bisnis besar menjadi pemasok buku-buku buku di sekolah-sekolah, yakni buku-buku bahan ajar. Market inilah yang menjadi tulang punggung bisnis Erlangga hingga sekarang walaupun Erlangga juga menggarap buku-buku umum seperti buku kesehatan, makanan, kecantikan, mode, novel, hingga biografi. Erlangga bahkan punya divisi penerbitan untuk anak-anak yang disebut Erlangga for Kids.

Karena skala bisnis yang makin membesar dan ingin membidik pasar nasional, Erlangga kemudian memindahkan kantor pusat ke Jakarta. Awalnya ke Jalan Kramat Raya 162, Jakarta Pusat (sekarang Kantor Pusat PT Pegadaian [Persero]), namun kemudian dipindah lagi ke Jalan H. Baping No. 100, ‎Ciracas‎, Jakarta Timur, untuk mencari lahan yang lebih luas.

Hingga sekarang Erlangga terus eksis dan kini sudah dikelola oleh genersi ketiga, cucu Marulam. Kini cucu-cucunya mengelola unit-unit bisnis yang berbeda-beda di Erlangga Group. Perusahaan ini juga mendirikan penerbitan lain sebagai anak usaha, PT Gelora Aksara Pratama (GAP Print). Dulu unit bisnisini dikelola Rita Hutauruk yang juga Presiden Komisaris  PT Penerbit Erlangga dan Presiden Direktur PT Gelora Aksara Pratama (GAP Print), namun Rita sudah wafat  pada 22 Juli 2020. Rita adalah istri mendiang Gunawan Hutauruk, generasi ketiga pendiri Grup Erlangga. Gunawan sendiri sudah meninggal dua tahun sebelumnya. 

Dari pernikahan Gunawan dan Rita, mereka memiliki empat anak yang tampaknya mewarisi Grup Erlangga. Anak-anak itu adalah Deborah, Margaretha Hutauruk-Eddy, Sarah Rosinta Hutauruk, dan Raja DM Hutauruk. Dari situs web resmi grup, Deborah (anak tertua) memimpin GAP Print, sementara Raja duduk sebagai Presiden Direktur Penerbit Erlangga dan Direktur Eureka Logistics. Sarah terdaftar sebagai direktur keuangan PT Penerbit Erlangga. Sarah tampaknya juga aktif di kegiatan sosial. Margaretha (Maggie) juga mengelola unit bisnis lainnya. Bisnis keluarga ini memang berkembang ke berbagai sektor, mulai dari penerbitan buku, bisnis travel, pertanian organik, pemasok makanan sehat, jasa ekspedisi, hingga e-commerce dan bisnis mode. 

Ya, tentunya pembaca bila mengambil inspirasi dari Marulam yang awalnya seorang guru ternyata juga bisa mengelola bisnis hingga besar. Anda pun bisa melakukannya. Semoga sukses! 

Bacaan Lain: 

Raja Bisnis Minyak Goreng Dari Bekasi


Bagi kalangan ibu rumah tangga atau pengelola resto tentu kenal minyak goreng merek Tropical. Minyak Goreng Tropical termasuk pemain utama di bisnis minyak goreng, bersaing ketat dengan merek Bimoli (milik Indofood) dan Filma (milik Sinarmas Group). Minyak goreng Tropical diproduksi dan dipasarkan oleh sebuah perusahaan di Bekasi, PT Bina Karya Prima (BKP).

Siapakah BKP? Siapa pemilik dan pendirinya? 

PT Bina Karya Prima (BKP) sejatinya tak hanya memproduksi dan memasarkan minyak goreng Tropical. Perusahaan ini memasarkan minyak goreng dengan beberapa merek, dan juga memasarkan produk lain seperti margarine dan sabun kecantikan.  

Membesarnya PT Bina Karya Prima tak lepas dari sosok pengusaha yang sangat low profile,  Bachrum Karim. Ia adalah sosok yang membesarkan BKP sejak 1981. Bachrum sejatinya adalah pengusaha asal Medan. Ayahnya, Anwar Karim, adalah pengusaha di bidang perkebunan sawit.  Ayahnya merupakan pendiri Group Musim Mas yang kini dikelola oleh 3 saudara Bachrum Karim. Sejak awal Bachrum sepertinya lebih tertarik membesarkan bisnis sendiri. Tak heran bila ia kemudian tertarik mengelola BKP dan memperkuat pemasarannya di produk hilir sawit, yakni di bisnis minyak goreng. 

Minyak goreng Tropical sendiri diluncurkan sejak 1998 alias pas krisis moneter. Produk ini meledak karena saat itu berani mengklaim sebagai produk minyak goreng yang higinis karena melalui dua kali penyaringan. Selain Tropical, BKP juga memproduksinya beberapa merek minyak goreng lain seperti merek Fraiswell, Hemart, dan Fitri. Pabrik pertama BKP didirikan tahun 1984 berlokasi di Bekasi. Namun seiring pertumbuhan skala bisnis, perusahaan ini kemudian mendirikan pabrik refinery baru lagi Marunda, ditujukan untuk melayani kebutuhan wilayah barat Indonesia. Selain itu juga punya pabrik minyak goreng di Gresik Jawa Timur untuk melayani kebutuhan wilayah timur Indonesia. 

Sejak lahir 1981, PT Bina Karya Prima (BKP) terus tumbuh dan memperluas bidang bisnisnya sehingga kini sudah menjadi salah satu perusahaan FMCG (fast moving consumer goods) terkenal di Indonesia. Perusahaan ini termasuk top 15 FMCG di Indonesia. Jaringan distribusi BKP tak hanya di dalam negeri, namun juga ke pasar internasional di berbagai negara. Selain minyak ada pula produk margarin yang di buat untuk membuat kue salah satunya Majesty dan Forvita. 

Produknya memang tak lagi hanya minyak goreng, namun juga sudah ekspansi ke produk sabun dan margarin. Merk dagang dari BKP sabun Shinzu’i dan Zen, dan margarin Forvita. Mereka juga aktif di bisnis personal care seperti soap, skincare and fragrances. Untuk kebutuhan Nutrisi kulit, diantaranya diproduksi beragam sabun oleh BKP seperti merek Maxi, Zaap, Sahara, Active, Holi, Zinq, dan Shinzui.

Dari sisi omset, perusahaan ini jelas sudah triliunan karena pertumbuhan pasar minyak goreng di Indonesia memang luar biasa. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam pengolahan bahan-bahan makanan. Perkembangan industri minyak goreng terus meningkat semakin meningkatnya industri dan konsumen penggunanya. Yang jelas, walaupun telah sukses, Bachrum Karim, pemilik PT Bina Karya Prima ini tetap seorang pengusaha yang low profile. 

Rabu, 13 April 2022

Mengenal Perusahaan Pembiayaan Syariah (Finance Syariah)

SYARIAHPEDIA.COM – Perusahaan pembiayaan syariah atau disebut lembaga finance syariah atau leasing syariah termasuk salah satu jenis Institusi Keuangan Non-Bank (IKNB). Perusahaan pembiayaan syariah pertama hadir di Indonesia pada tahun 2005, yaitu PT Amanah Finance dan diikuti oleh PT Al-Ijarah Indonesia Finance pada tahun 2006. Hingga Desember 2021, telah berdiri 33 lembaga
pembiayaan syariah yang terdiri dari 5 perusahaan yang full syariah
(full
fledge)
dan 28 berbentuk unit usaha syariah dengan jumlah aset mencapai Rp 16.7 triliun. 

Pengertian

Perusahaan Pembiayaan Syariah adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang atau jasa berdasarkan prinsip syariah.

Landasan Hukum

Landasan hukum berdirinya lembaga pembiayaan syariah adalah berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh BAPEPAM-LK yakni peraturan Nomor: PER-03/BL/2007 Tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah dan Peraturan Nomor: PER-04/BL/2007 tentang Akad-Akad yang Digunakan Dalam Kegiatan Perusahan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.

Sejak pengawasan lembaga pembiayaan syariah beralih ke OJK, landasan hukum lembaga pembiayaan syariah mengacu pada Peraturan OJK Nomor: 31/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Pembiayaan Syariah.

Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha perusahaan pembiayaan syariah adalah melakukan pengadaan barang atau jasa yang dibutuhkan nasabah dengan  tiga aktivitas berikut ini :

1. Pembiayaan Jual Beli 

Pembiayaan jual-beli adalah pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang melalui transaksi jual beli sesuai dengan perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak. Kegiatan pembiayaan jual beli dilakukan dengan menggunakan akad Murabahah, Salam, dan Istisna’.

Pembiayaan jual-beli diberikan oleh perusahaan pembiayaan syariah untuk memenuhi kebutuhan kepemilikan suatu barang, seperti kepemilikan kendaraan bermotor, rumah, barang-barang elektronik, alat-alat rumah tangga bukan elektronik, dan barang konsumsi lainnya dengan pembayaran secara angsuran. Pembiayaan ini lebih dikenal dengan pembiayaan konsumer (consumer finance).

2. Pembiayaan Investasi 

Selain memberikan pembiayaan dalam bentuk kepemilikan barang, perusahaan pembiayaan syariah juga dimungkinkan untuk memberikan pembiayaan investasi. Pembiayaan Investasi adalah pembiayaan dalam bentuk penyediaan modal usaha dengan jangka waktu tertentu untuk kegiatan usaha produktif dengan pembagian keuntungan sesuai dengan perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak. Kegiatan pembiayaan investasi dilakukan dengan menggunakan akad Mudharabah, Musyarakah, Mudharabah Musytarakah, atau Musyarakah Mutanaqishah

3. Pembiayaan Jasa

Pembiayaan Jasa adalah pemberian/penyediaan jasa baik dalam bentuk pemberian manfaat atas suatu barang, pemberian pinjaman (dana talangan) dan/atau pemberian pelayanan dengan dan/atau tanpa pembayaran imbal jasa (ujrah) sesuai dengan perjanjian pembiayaan syariah yang disepakati oleh para pihak. Kegiatan pembiayaan jasa dapat dilakukan dengan menggunakan akad tunggal seperti ijarah, ju’alah, hawalah, wakalah, kafalah, dan qardh atau menggunakan akad gabungan (multi akad), seperti ijarah muntahiya bittambil, hawalah bil ujrah, wakalah bil ujrah, dan kafalah bil ujrah.

Beberapa produk pembiayaan jasa diantaranya adalah :

a. Pembiayaan sewa guna usaha (leasing).

Sewa Guna Usaha (Leasing) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (Lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran sesuai dengan Prinsip Syariah. Akad yang dapat digunakan adalah ijarah dan ijarah muntahiya bittamlik (IMBT). 

b. Anjak piutang (factoring)

Anjak Piutang (Factoring) adalah kegiatan pengalihan piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut sesuai dengan Prinsip Syariah. Akad yang digunakan adalah wakalah bil ujrah.

c. Usaha kartu kredit (credit card)

Usaha Kartu Kredit (Credit Card) adalah fasilitas jaminan pembayaran untuk pembelian barang dan/atau jasa dengan menggunakan kartu kredit sesuai dengan Prinsip Syariah. Akad yang digunakan adalah kafalah bil ujroh.

Kegiatan Yang Dilarang

Selain kegiatan diatas, perusahaan pembiayaan syariah dilarang untuk melakukan kegiatan berikut ini :

  1. Menghimpun dana secara langsung dari masyarakat berbentuk giro, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
  2. Memberikan jaminan atas pemenuhan kewajiban pihak lain
  3. Menerbitkan surat sanggup bayar (promisorry note), kecuali sebagai jaminan atas pendanaan kepada pihak yang memberikan pendanaan.
  4. Melakukan penyediaan dana secara tunai kepada Konsumen

Selasa, 05 April 2022

4 Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan BPRS

SYARIAHPEDIA.COM – Tingkat Kesehatan BPRS adalah hasil penilaian kondisi BPRS yang dilakukan terhadap 4 faktor profil risiko, tata kelola, rentabilitas, dan permodalan BPRS. BPRS wajib memelihara dan/atau meningkatkan Tingkat Kesehatan BPRS dengan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melaksanakan kegiatan usaha serta menerapkan prinsip syariah. BPRS wajib melakukan penilaian sendiri (self assesment) atas Tingkat Kesehatan BPRS secara lengkap dan benar sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 

Berdasarkan POJK No. 3 Tahun 2022 tentang Penialian Tingkat Kesehatan BPR dan BPRS, bahwa BPRS wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan BPRS dengan menggunakan pendekatan risiko dengan cakupan penilaian terhadap 4 faktor berikut ini: 

a. Profil Risiko

Bagi BPRS, penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko dalam operasional BPRS yang dilakukan terhadap 6 (enam) jenis risiko:

  1. Risiko Kredit, yaitu risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada BPRS termasuk risiko akibat BPRS ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan berbasis bagi hasil baik yang menggunakan metode net revenue sharing maupun yang menggunakan metode profit and loss sharing (risiko investasi). 

  2. Risiko Operasional, yaitu adalah risiko yang antara lain disebabkan adanya ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan sumber daya manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya masalah eksternal yang memengaruhi operasional BPRS.

  3. Risiko Kepatuhan,yaitu risiko akibat BPRS tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan dan ketentuan lain serta prinsip syariah, termasuk risiko akibat kelemahan aspek hukum. Kelemahan aspek hukum antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna.

  4. Risiko Likuiditas, yaitu risiko akibat ketidakmampuan BPRS untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan/atau kondisi keuangan BPRS, termasuk risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan BPRS kepada nasabah, karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil yang diterima BPRS dari penyaluran dana, yang dapat memengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga BPRS (risiko imbal hasil/rate of return risk).

  5. Risiko Reputasi, yaitu risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan yang bersumber dari persepsi negatif terhadap BPRS.

  6. Risiko Strategis, yaitu  risiko akibat ketidaktepatan BPRS dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan BPRS dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

b. Tata Kelola

Penilaian terhadap faktor tata kelola merupakan penilaian terhadap manajemen BPRS atas pelaksanaan prinsip tata kelola sesuai denganPeraturan Otoritas Jasa Keuangan mengenai penerapan tata kelola.

c. Rentabilitas

Yang dimaksud dengan penilaian faktor rentabilitas adalah penilaian terhadap kondisi dan kemampuan  BPRS dalam menghasilkan laba untuk mendukung permodalan dan kegiatan operasional secara memadai dan berkesinambungan. Penilaian terhadap faktor rentabilitas meliputi penilaian terhadap komponen kinerja rentabilitas dan tingkat efisiensi operasional BPRS.

d. Permodalan

Yang dimaksud dengan penilaian faktor permodalan adalah penilaian terhadap kecukupan modal BPRS yang mencerminkan dukungan keuangan dalam pelaksanaan aktivitas BPRS untuk menyerap potensi kerugian saat ini dan waktu mendatang. Penilaian terhadap faktor permodalan meliputi penilaian terhadap komponen tingkat kecukupan permodalan BPRS.

SUMBER : POJK NOMOR 3/POJK.03/2022 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Rencana Bisnis Bank Syariah - BPRS

SYARIAHPEDIA.COM – Rencana Bisnis Bank Syariah (RBBS) adalah dokumen tertulis yang menggambarkan rencana pengembangan dan kegiatan usaha Bank Syariah dalam jangka waktu tertentu serta strategi untuk merealisasikan rencana tersebut sesuai target dan waktu yang ditetapkan. RBBS disusun secara relialistis setiap tahun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. 

Cakupan Rencana Bisnis BPRS

Berdasarkan POJK No. 15 Tahun 2021 tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS, Rencana Bisnis BPRS mencakup 11 aspek berikut ini:

  1. Ringkasan eksekutif, paling sedikit memuat:

    a) visi dan misi

    b) rencana dan langkah strategis yang akan ditempuh;

    c) indikator keuangan utama; dan

    d) target jangka pendek dan jangka menengah.

  2. Strategi bisnis dan kebijakan, paling sedikit memuat:

    a) analisis posisi BPRS dalam persaingan usaha berdasarkan aset dan/atau lokasi;

    b) arah kebijakan BPRS;

    c) kebijakan manajemen risiko dan tata kelola BPRS;

    d) strategi penghimpunan dana dan penyaluran kredit atau pembiayaan; dan

    e) strategi penyelesaian permasalahan strategis dan/atau pemenuhan ketentuan BPRS.

  3. Proyeksi laporan keuangan, paling sedikit memuat:

    a) laporan posisi keuangan;

    b) laba rugi; dan

    c) rekening administratif.

  4. Target rasio dan pos keuangan, paling sedikit memuat:

    a) target rasio keuangan pokok; dan

    b) target rasio pos tertentu lainnya.

  5. Rencana penghimpunan dana, paling sedikit memuat:

    a) rencana penghimpunan dana pihak ketiga; dan

    b) rencana penghimpunan dana lainnya.

  6. Rencana penyaluran dana, paling sedikit memuat:

    a) rencana penyaluran pembiayaan berdasarkan sektor ekonomi terbesar dalam penyaluran pembiayaan;

    b) rencana penyaluran pembiayaan berdasarkan jenis penggunaan; dan

    c) rencana penyaluran pembiayaan berdasarkan jenis usaha

    d) rencana penyaluran pembiayaan berdasarkan akad.

  7. Rencana permodalan, paling sedikit memuat:

    a) rencana perubahan atau penambahan modal disetor;

    b) modal sumbangan; dan/atau

    c) revaluasi aset tetap.

  8. Rencana pengembangan dan pengadaan teknologi informasi dan pengembangan sumber daya manusia, paling sedikit memuat:

    a) rencana pengembangan dan pengadaan teknologi informasi yang bersifat mendasar; dan

    b) rencana pengembangan sumber daya manusia, paling sedikit memuat: (1) rencana rekrutmen sumber daya manusia; (2) rencana pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia; dan (3) rencana pemanfaatan tenaga kerja alih daya.

  9. Rencana penerbitan produk dan pelaksanaan aktivitas baru.

  10. Rencana pengembangan dan/atau perubahan jaringan kantor, paling sedikit memuat:

    a) rencana pemindahan alamat kantor pusat dan/atau kantor cabang;

    b) rencana pembukaan dan/atau penutupan kantor cabang; dan

    c) rencana perubahan status jaringan kantor.

  11. Informasi lainnya, paling sedikit memuat informasi yang diperkirakan memengaruhi kegiatan usaha BPRS.