Banyak pasangan belia yang terbuai dengan cerita keindahan kehidupan berumah tangga yang membuat mereka ingin segera cepat melanjutkan ke jenjang hubungan yang lebih serius. Namun kebanyakan dari mereka lupa akan segala resiko menikah muda baik itu untuk si pria maupun si wanita tersebut. Menikah muda memang bisa dibilang baik apabila alasannya adalah karena agama dimana seorang yang berbeda jenis kelamin tidak boleh beduaan tanpa adanya ikatan pernikahan.
Namun tahukah kamu dibalik alasan klasik tersebut ternyata ada banyak sekali resiko menikah muda yang bisa saja menjadi pemicu keretakan hubungan hingga menyebabkan perceraian. Dampak negatif dari menikah muda seperti ini banyak dilupakan karena kebanyakan pasangan terbutakan oleh cerita indahnya hidup berumah tangga. Selain itu kurangnya edukasi terhadap pernikahan dini menjadikan banyak pasangan muda yang memaksakan untuk menikah meski belum siap dari segala sisi.
Hingga pada akhirnya, saat ini pihak pemerintah dari lembaga terkait banyak melakukan edukasi terhadap para remaja agar tidak terburu-buru untuk menikah apabila beluk siap. Mereka diberikan penyuluhan terkait gambaran kehidupan rumah tangga yang kompleks sehingga memerlukan wawasan yang cukup supaya bisa bertahan. Cara ini digunakan untuk menekan angka jumlah pernikahan dini agar menjadi lebih sedikit.
8 Dampak Negatif Pernikahan Dini Atau Menikah Muda
Untuk menghindari banyaknya dampak negatif pernikahan dini, pemerintah Indonesia khususnya, menaikkan minimal usia rekomendasi menikah untuk wanita dan pria yang semula 17 tahun menjadi 19. Buat kamu pasangan muda yang ingin melangsungkan pernikahan, hendaknya banyak-banyak belajar dan mencari tahu seperti apa kehidupan berumah tangga supaya benar-benar siap. Selain itu diharapkan untuk menikah di usia yang ideal untuk menghindari resiko. Lalu apa saja resiko menikah muda bagi pria dan wanita? Simak penjelasannya.
Kondisi Psikologis Yang Labil
Usia muda adalah usia dimana seseorang membangun jati diri dan pola pikir mereka. Pernikahan dini disebut-sebut dapat memicu terhambatnya proses tersebut karena kondisi psikologis yang masih labil. Menurut sebuah studi, semakin muda usia seseorang menikah, maka resiko terhadap gangguan psikologis juga semakin tinggi. Resiko gangguan psikologis tersebut bisa meliputi gangguan kecemasan, gangguan mood dan juga tingkat depresi di kemudian hari. Kondisi ini akan berdampak serius pada segi mental seseorang yang bisa mempengaruhi pola berpikirnya.
Rentan Mengalami KDRT Akibat Emosi
Resiko menikah muda yang kedua adalah lebih rentan mengalami KDRT entah itu untuk pria maupun wanita. Pada usia seperti ini emosi seseorang belum bisa tertata dan lebih mudah mengalami goncangan. Terlebih mereka masih kesulitan dalam mengendalikannya sehingga sering membuat keputusan tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Bahkan salah satu pelampiasan emosi yang paling spontan adalah melakukan kekerasan terhadap pasangan.
Kehilangan Masa Muda
Kehilangan masa muda adalah salah satu resiko menikah muda bagi pria dan wanita yang harus diterima. Apabila kamu memutuskan untuk menikah muda, maka disini kamu harus siap merelakan banyak aktivitas masa mudamu seperti jalan-jalan, shopping, berkumpul bersama teman, nongkrong, bermalas-masalah dan lain sebagainya menjadi sangat terbatas. Ketika sudah berumah tangga, maka aktivitasmu akan lebih banyak dihabiskan untuk mengurus keluarga terlebih jika kamu ingin segera memiliki momongan.
Alat Reproduksi Yang Belum Matang
Dikutip dari sebuah studi, menyatakan bahwa kehamilan pada usia dibawah 20 tahun cenderung meningkatkan kematian hingga 2-3 kali lipat pada wanita. Penyebabnya tidak lain adalah meningkatkan risiko terjadinya preeklamsia, eklamsia, perdarahan setelah persalinan, hingga keguguran saat hamil karena organ reproduksi belum matang. Hal inilah yang mendasari kenapa seorang pasangan muda wajib berkonsultasi dengan dokter terkait resiko terhadap kesehatan dan juga cara pencegahannya.
Segi Finansial Yang Belum Mencukupi
Hilangnya masa mudah sebagai salah satu resiko menikah muda bagi pria dan wanita berdampak pada segi finansial. Akibat eksplorasi masa muda yang kurang, maka kamu kekurangan relasi yang berdampak pada perkembangan karir. Terlebih dengan beban finansial ketika sudah berumah tangga yang bisa dibilang tidak sedikit, maka kamu harus memiliki penghasilan pasti yang bisa diandalkan. Akan sulit nampaknya mengarungi kehidupan berumah tangga tanpa keuangan yang cukup karena banyak keperluan dan kebutuhan yang harus dibeli.
Arah dan Konsep Pernikahan Yang Belum Jelas
Resiko pernikahan dini yang sudah pasti banyak dialami adalah ketidak jelasan arah dan konsep pernikahan. Kamu harus tahu bahwa orang menikah itu tidak hanya sekedar hidup bersama. Ibarat sebuah kapal yang ada ditengah laut, kalian berdua sebagai pasangan harus bisa menahkodai serta menentukan arah kedepan yang jelas. Dengan pematangan konsep serta arah pernikahan, seorang pasangan menikah akan dapat mencapai kebahagiaan bersama.
Baca Juga:
- Cewek Harus Tahu! Inilah 9 Ciri Pria Yang Siap Menikah
- Apa Saja Faktor Penyebab Suami Selingkuh? Ini 11 Jawabannya
- 8 Cara Baikan Dengan Suami Atau Istri Setelah Bertengkar
Berpotensi Merepotkan Orang Terdekat
Seperti yang sudah dibahas pada beberapa poin diatas, resiko menikah muda yang paling sering dijumpai adalah merepotkan orang-orang terdekat seperti kedua orang tua atau saudara terdekat. Kenapa bisa begitu? Ya, karena ketidaksiapan berbagai aspek seperti yang disebutkan diatas seperti finansial, emosi, pemikiran, psikologis dan lain sebagainya. Hal inilah yang membuat mereka kesulitan sehingga sering meminta bantuan kepada orang-orang terdekatnya.
Lebih Rentan Terhadap Perceraian
Pada dasarnya sebelum genap berusia 21 tahun, mental dan psikologis seseorang belum siap untuk menjalani kehidupan berumah tangga. Karena pada usia ini, fase untuk belajar menjadi individu yang lebih dewasa baik dari segi pola pikir, emosi dan juga psikologis belum selesai. Akibatnya banyak hal-hal yang menurut mereka anggap kontradiktif selama hidup dengan pasangannya dalam satu atap. Hal inilah yang sering memicu pertengkaran hebat yang disertai luapan emosi sehingga sering membuat keputusan tanpa berpikir salah satunya adalah perceraian.
Kesipulan
Dengan berbagai resiko menikah muda bagi pria dan wanita seperti yang sudah dijelaskan diatas, nampaknya kamu terutama yang masih dibawah usia 21 tahun berpikir ulang untuk mempersiapkan diri terlebih jika ingin menikah. Menikah itu tidak semudah dan sebahagia yang kita pikirkan apabila tidak dibekali dengan ilmu serta pengetahuan yang cukup. Selain itu, kematangan pola pikir dan emosi juga diperlukan untuk menunjang kelangsungan rumah tangga yang sudah kalian bangun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar