Minggu, 17 Februari 2019

Plus Minus Punya Rekening Bersama Pasangan (Joint Account)

Untuk yang sudah berkeluarga pasti pernah kepikiran bagaimana mengelola keuangan bareng pasangan. Salah satu alat yang mudah adalah membuat rekening bersama (joint account) pasangan. Ada 2 jenis rekening bersama yang bisa kita buat. Yaitu adalah rekening bersama dalam format “or” dan “and“. “Or” maksudnya adalah otorisasi untuk dana keluar dapat dilakukan oleh salah satu pihak saja, baik suami atau istri. Sedangan rekening bersama jenis “and” berarti untuk otorisasi transaksi rekening membutuhkan persetujuan 2 pihak yaitu suami dan istri tidak bisa salah satunya. Berikut ini adalah plus minus memiliki rekening bersama untuk yang sudah menikah. 

Plus:

  1. Bisa untuk rekening penampung keperluan rumah tangga, jadi kedua pasangan bisa mengetahui kebutuhan pengeluaran rumah tangga sebulan.
  2. Saling memonitor pengeluaran rumah tangga yang sudah dan belum dikeluarkan serta pengecekan dana yang masih tersedia dari mulai awal bulan hingga akhir bulan.
  3. Akses, kemudahan bagi masing-masing pasangan untuk membantu melakukan berbagai pembayaran rutin setiap bulan.
  4. Dapat berfungsi sebagai rekening untuk membangun tujuan bersama dengan pasangan. Misalnya untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, membeli rumah/kendaraan dan sebagainya.

Minus:

  1. Tidak mudah untuk penggunaan pribadi. Karena saldo dan penggunaan selalu termonitor pasangan, akibatnya berapapun dan penggunaan apapun uang yang ada dalam rekening perlu diskusi dengan pasangan.
  2. Penggunaan tanpa persetujuan seringkali menimbulkan percekcokan.
  3. Rawan terhadap penyalahgunaan dari pasangan untuk kepentingan pribadinya.
  4. Apabila di masa yang akan datang pasangan berpisah.. uang yang ada di dalamnya tidak jelas kepemilikannya.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Wihh.. Patut Dicoba! 3 Cara Smart Atur Uang dari Usia 20 Tahun

Apa yg terlintas di pikiranmu dikala mendengar kata finansial? Anggaran, penghasilan, alias utang? Menyimpulkan dari berbagai artikel, nyatanya definisinya dapat lebih luas dari itu.


Dikutip dari Swara Tunaiku, salah satu poin finansial yg butuh diperhatikan merupakan tabungan jangka singkat serta jangka panjang. Setiap rentang usia mempunyai kebutuhan serta sasaran keuangan. Namun faktor ini pastinya bersifat relatif. Sebab kebutuhan senantiasa berubah seiring dengan bertambahnya usia.



Nah, lebih jelasnya dapat dipahami dari pembahasan detail berikut ini.


Usia 20-an


Ini merupakan rentang usia yg baik untuk belajar mengatur keuangan. Kamu punya peluang untuk menciptakan good money habit. Misalnya, membikin anggaran bulanan serta mencatat semua pengeluaranmu.


Di rentang usia ini, kebutuhanmu tetap belum tidak sedikit dibandingkan rentang usia berikutnya. Jadi, enggak butuh khawatir. Kamu dapat memulainya dengan pelan-pelan.


Ada tiga faktor yg wajib kamu selesaikan selagi berada di usia 20-an. Pertama, melakukan pelunasan utang kartu kredit. Kalau dapat telah lunas sebelum memasuki usia 30. Sebab, di usia ini, kebutuhanmu terus meningkat. Jika enggak segera diselesaikan, jadi ke depannya kamu akan susah mengatur keuangan.


Sembari melunasi utang kartu kredit, kamu dapat mulai membikin anggaran untuk emergency fund. Lakukan ini dengan mengatur pendebetan otomatis ke rekening setiap kali mendapatkan gaji. Idealnya, kamu menabung sebanyak enam bulan gaji.


Namun, kalau tetap merasa berat, mulai saja dulu dengan satu bulan gaji. Selain itu, kamu juga dapat sedikit demi sedikit mengumpulkan uang untuk dana pensiun. Walaupun telah ditanggung oleh daerah kerjamu, enggak persoalan menerapkan ini untuk dana pensiun pribadi. Bisa dimulai dari jumlah yg kecil, umpama 1-5 persen dari gajimu.


Usia 30-an


Di rentang usia ini, keadaan finansialmu bakal lebih kompleks. Biasanya di usia 30-an ini, orang-orang tetap sibuk melunasi utang kartu kredit, mengumpulkan dana darurat, mengumpulkan dana pensiun, serta ditambah dengan mencicil tagihan rumah. Cukup rumit yg jelas.


Nah, agar keadaan finansialmu berlangsung baik, jadi kamu lumayan fokus pada tiga alias empat sasaran saja. Meskipun targetnya sedikit, yg penting terpenuhi. Jika kamu belum menyelesaikan tagihan kartu kredit, dana pensiun, serta dana darurat, jadi ketiganya menjadi prioritasmu. Apablia semua telah beres, kamu boleh melanjutkan sasaran berikutnya.


Selagi membayar cicilan rumah, kamu dapat mulai merencanakan tabungan pendidikan anak mulai dari yg dasar hingga perguruan tinggi. Penting untuk kamu pikirkan agar kamu enggak kaget ke depannya. Lagi pula, pendidikan merupakan kebutuhan pokok serta tak jarang menghabiskan anggaran yg lumayan besar.


Oleh sebab itu, mengumpulkan dana untuk tabungan pendidikan lebih cepat akan lebih baik. Selain itu, kamu juga dapat mulai belajar memahami serta merencanakan acara asuransi. Salah satunya asuransi jiwa sebagai tabungan darurat, apabila ke depannya ada kebutuhan mendesak.


Usia 40-an


Salah satu kebutuhan yg menjadi prioritasmu di usia ini merupakan dana pensiun. Kamu wajib memahami betul kebutuhan dikala pensiun kelak. Sembari fokus dengan dana pensiun, kamu dapat menyeimbangkan faktor tersebut dengan tabungan pendidikan anak.


Nah, di usia ini juga kamu tetap butuh mencari penghasilan tambahan. Misalnya dengan membuka perjuangan makanan alias menjadi freelancer di bidang apapun.


Di dikala yg sama, kamu juga butuh memperhatikan investasimu. Pelajari dengan teliti tipe investasi apa yg dapat memberikanmu tidak sedikit keuntungan. Memasuki usia ini, pada umumnya penghasilan para pekerja lumayan tinggi.


Namun, bukan berarti kamu melakukan tidak sedikit pengeluaran yg enggak perlu. Seperti jalan-jalan ke luar negeri alias renovasi rumah yg menghabiskan dana ratusan juta.


Usia 50-an


Inilah rentang usia yg menjadi puncak terkumpulnya dana pensiun. Di usia ini, kamu butuh mengevaluasi seluruh tabungan serta tujuan investasimu. Ngomong-ngomong soal investasi, baiknya kamu memilih investasi yg mempunyai dua unsur, yaitu pertumbuhan serta pendapatan. Pilihlah investasi dengan risiko yg rendah.


Selanjutnya, mulailah menghitung dana kehidupan pensiun dengan pasangan. Ada berbagai faktor yg wajib dipertimbangkan, yakni warisan serta pemutakhiran asuransi pensiun serta kejiwaan. Periksa kembali seluruhnya serta pastikan semuanya dapat menjamin. Oh iya, butuh kamu ingat juga bahwa di usia ini kamu wajib mempunyai potensi nasib 20 hingga 30 tahun ke depan.



Bab finansial terbukti lumayan kompleks. Namun, jangan pusing duluan. Kamu dapat pelan-pelan menyelesaikannya. Semangat memulai!

Dikutip dengan berbagai perubahan dari sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/3612040/3-cara-pintar-atur-uang-dari-usia-20-hingga-pensiun

Keren! Ini Dia Cara Atur Uang agar Tak Susah di Akhir Bulan

Bagi banyak orang, mengatur uang bukanlah pekerjaan mudah. Bahkan setelah sekian lama memiliki penghasilan pribadi, masih banyak yang melakukan kesalahan perencanaan keuangan. Seringkali, uang terpakai habis untuk hal-hal yang tidak perlu dan pos tabungan tidak terisi.

Kalau Kalian juga mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan, ada satu metode yg bisa dicoba, yaitu aturan 50/20/30. Menurut yg dilansir dari Swara Tunaiku, berikut merupakan tutorial kerja aturan 50/20/30 tersebut.

1. Pengertian Aturan 50/20/30

Aturan 50/20/30 merupakan besar persentase uang yg wajib dialokasikan untuk tiga pos keuangan utama, yaitu kebutuhan sehari-hari, prioritas finansial, serta gaya hidup. Aturan ini tak hanya menentukan persentase uang yg wajib disisihkan, melainkan juga urutan menghabiskan.

Jadi, berdasarkan prioritas, yg wajib dipenuhi adalah: kebutuhan sehari-hari, prioritas finansial, serta yg terbaru gaya hidup.

Pertama, sisihkan 50 persen pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari, yg mencakup belanja kebutuhan pangan, anggaran transportasi ke kantor, membayar tagihan listrik, PAM, pulsa telepon, paket information internet, juga anggaran sewa kawasan tinggal semacam kost.

Kedua, alokasikan 20 persen pendapatanmu untuk prioritas finansial. Maksud dari prioritas finansial merupakan dana yg dianggarkan untuk tujuan membangun finansial, semacam menabung, membayar cicilan, alias membayar utang.

Terakhir, sisa 30 persen pendapatan boleh dipakai untuk gaya hidup, misalkan untuk makan di restoran, hangout bersama teman-teman, melihat bioskop, alias membeli baju baru. Ingat, dana gaya nasib haruslah di urutan terbaru seusai kebutuhan pokok serta prioritas finansial terpenuhi.

2. Pelaksanaan Aturan 50/20/30

Agar lebih memahami aturan 50/20/30 ini, mari baca simulasi di bawah. Wijaya, seorang pemuda single dengan pemasukan Rp 6 juta per bulan mempunyai aturan pengeluaran sebagai berikut:

Kebutuhan sehari-hari:

– Sewa kos: Rp 1,5 juta

– Belanja bulanan: Rp 500 ribu


– Tagihan pokok bulanan: Rp 300 ribu


– Pulsa serta paket data: Rp 200 ribu


– Total: Rp 2,5 juta Kebutuhan sehari-hari Wijaya merupakan Rp 2,5 juta. 41 persen dari complete gaji bulanannya.

Prioritas finansial:

– Menabung: Rp 1 juta

– Cicilan motor: Rp 500 ribu

– Asuransi: Rp 400 ribu

– Total: Rp 1,9 juta

Kesimpulan


Setiap bulan, Wijaya terbiasa menyisihkan uang untuk ditabung sebesar Rp 1 juta. Wijaya juga tetap mencicil motor dengan cicilan Rp 500 ribu serta asuransi jiwa sebesar Rp 400 ribu per bulannya. Prioritas finansial Wijaya mempunyai persentase 31 persen dari complete gaji bulanan.


Maka, untuk pos gaya nasib semacam makan di restoran serta nongkrong bersama teman-teman, Wijaya mempunyai bujet (100-41-31=28) 28 persen dari complete gaji bulanannya, yaitu kurang lebih Rp 1,6 juta.

Dilihat dari tutorial mengalokasikan dananya, pengaturan keuangan Wijaya telah termasuk lumayan baik. Berdasarkan aturan 50/20/30, kebutuhan sehari-harinya termasuk lumayan ekonomis sebab hanya menghabiskan 41 persen dari complete gaji. Jadi, tetap ada 9 persen untuk dialokasikan ke faktor yg lain.


Untuk prioritas finansial, Wijaya lumayan gencar sebab sanggup menyisihkan 31 persen gaji untuk menabung, mencicil, serta asuransi. Sisanya, ia bisa memakai 28 persen complete gajinya untuk bersenang-senang serta refreshing. Apabila Wijaya ingin lebih berhemat, Wijaya bisa mengalokasikan lagi anggaran gaya hidupnya untuk ditabung.

Meskipun terlihat kaku, sebetulnya pelaksanaan aturan 50/20/30 ini bisa diterapkan dengan lebih fleksibel bagi setiap orang. Yang penting, alokasi dana tersebut wajib berlangsung dengan proporsional serta tak tidak sama jauh dari persentasi yg diberikan.

Dikutip dengan berbagai perubahan dari sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/3613088/begini-cara-atur-uang-agar-tak-bokek-di-akhir-bulan

Ups! Ini Lho 4 Poin Penting, untuk Raih Kesuksesan Finansial

Mendapatkan diri Anda pada pijakan keuangan yang sehat, sangat mirip dengan membangun bisnis yang sukses. Ini bisa menjadi usaha selama puluhan tahun yang membutuhkan perencanaan, keterampilan, kesabaran, dan sedikit keberuntungan. Mengingat perjalanan keuangan Anda masih panjang, Anda memiliki setiap alasan untuk memulai hari ini.

Jangan menundanya, lakukan sekarang jika Anda ingin berhasil dalam hal keuangan. Berikut empat trik yang dapat membantu Anda untuk mewujudkannya, seperti dikutip dari Laruno.id:

1. Punya rencana

Keamanan finansial tidak akan terjadi secara kebetulan, dan itu tidak akan terjadi dalam semalam. Sama seperti bisnis yang memiliki sasaran, objective pendapatan tahunan, dan rencana bisnis untuk lima tahun ke depan, Anda perlu mendekati kehidupan Anda dengan strategi jangka panjang yang terdiri dari serangkaian tindakan dan sasaran jangka pendek. Sukses tergantung dari apa yang Anda lakukan hari ini, maka dari itu Anda harus punya rencana.

2. Investasikan pada diri Anda

Ketika bisnis ingin tumbuh, mereka berinvestasi dalam diri mereka. Logika yang sama berlaku untuk individu. Sebelum Anda memulai karier, investasi dalam pendidikan dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan potensi penghasilan seumur hidup. Pergi ke perguruan tinggi atau sekolah perdagangan dapat memberikan pengetahuan yang membuat Anda menjadi bagian tenaga kerja yang lebih menarik dan dibayar lebih tinggi.

Jika keadaan atau kepentingan pribadi membuat pendidikan menjadi pilihan yang menarik bagi Anda, pertimbangkan untuk memulai bisnis. Pengusaha dari semua lapisan masyarakat telah memulai usaha yang sukses. Bekerja untuk diri sendiri dapat membawa lebih banyak kepuasan, lebih banyak uang, dan kendali yang lebih besar atas stabilitas pekerjaan Anda daripada bekerja untuk orang lain.

3. Menuntaskan utang

Pengelolaan utang adalah latihan penting untuk setiap keuangan yang sukses. Jika Anda tidak dapat membayar utang, jangan melakukan pembelian. Semua utang itu buruk. Ada daftar panjang para investor yang masuk ke dalam utang untuk menempatkan uang untuk bekerja dalam investasi yang akan memperoleh tingkat pengembalian yang lebih besar daripada biaya tingkat bunga untuk melayani utang.

Jika Anda seorang pengusaha, utang dapat menjadi alat yang diperlukan. Menaruh uang Anda ke dalam aset yang berharga, berbeda dengan menggunakan utang untuk mendanai mobil, liburan, atau gadget. Membayar bunga pada barang-barang konsumen hanyalah membuang-buang uang dan merusak fondasi keuangan Anda. Berinvestasi dalam bisnis Anda adalah cara untuk meningkatkan potensi pendapatan Anda.

4. Bekerja sama dengan pasangan

Menikah dapat memberi dorongan finansial yang kuat bagi kehidupan Anda. Lebih dari beberapa pernikahan berakhir dengan perceraian mengenai masalah ekonomi. Nilai yang dibagikan adalah kunci menuju sukses. Meskipun kedengarannya tidak romantis, memiliki pandangan yang sama tentang uang akan sangat membantu terciptanya masa depan keuangan yang aman dan pernikahan yang bahagia.

Rencanakan bersama dan habiskan bersama. Tetapkan tujuan hidup dengan satu penghasilan sambil menggunakan yang lain untuk membayar utang. Setelah Anda bebas utang, hiduplah dengan pendapatan yang lebih rendah dan investasikan sisanya.

Semoga bermanfaat.

Dikutip dengan berbagai perubahan dari sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/3620008/4-poin-penting-untuk-raih-kesuksesan-keuangan

Wow! Perempuan, Yuk Ingat 3 Hal Ini Saat Bikin Rencana Keuangan

Perempuan harus merencanakan keuangan dengan cukup baik, sehingga tidak selalu bergantung pada orang lain untuk kebutuhan keuangan mereka.

Saat ini, perempuan tidak hanya mengelola kewajiban rumah tangga dan masalah keluarga, tetapi juga karier. Para perempuan setara dengan pria dalam semua masalah keuangan. Penting bagi setiap perempuan untuk memiliki dorongan untuk berinvestasi, menyimpan, dan membuat portofolio yang dapat membantu mencapai tujuan keuangannya secara mandiri.

Berikut adalah beberapa masalah perencanaan keuangan yang harus diingat oleh perempuan, seperti dikutip dari Laruno.id:

1. Partisipasi dalam keputusan keuangan

Perempuan bertanggung jawab untuk mengelola anggaran rumah tangga serta menjalankan pengeluaran keluarga dengan lancar.

Keluarga juga menyadari wanita yang berada di pusat keluarga lebih mampu mengambil keputusan keuangan yang lebih baik untuk diri sendiri dan keluarganya.

Ini telah menghasilkan lebih banyak perempuan yang tertarik secara aktif dalam keuangan mereka. Cepat atau lambat perempuan berubah menjadi pengambil keputusan di semua bidang kehidupan, termasuk keuangan mereka sendiri.

2. Membuat portfolio keuangan Anda

Pengetahuan tentang berbagai investasi, tabungan, dan pengeluaran itu penting. Sebuah portofolio keuangan pribadi yang terpisah akan mempersiapkan perempuan untuk menghadapi tantangan keuangan secara mandiri.

Ini akan membantu perempuan untuk memahami berbagai konsekuensi terkait dengan keuntungan, kerugian, dan hasil yang terkait dengan tujuan keuangannya.

Untungnya, ada alat perencanaan keuangan virtual yang tersedia untuk membuat proses lebih mudah dipahami.

Dengan menggunakan alat tersebut, perempuan dapat berkontribusi untuk kesejahteraan keuangan keluarga mereka dengan menyimpan secara terstruktur dan efisien.

Ini membantu dalam mengalokasikan tabungan ke aset keuangan yang pengembalian lebih tinggi daripada aset tradisional seperti emas.

3. Hemat uang untuk kebutuhan darurat

Bukan hanya investasi, tetapi tabungan juga sangat penting untuk membuat dana darurat. Mempertahankan dana darurat yang memadai harus menjadi prioritas utama untuk mengatasi situasi yang tidak menguntungkan, antara lain kehilangan pekerjaan, perceraian, atau kematian pasangan. Idealnya, Anda harus mempertahankan setidaknya enam bulan dari pengeluaran bulanan wajib Anda.

Perencanaan keuangan membantu untuk menyelamatkan tujuan hidup. Namun, menabung untuk tujuan keuangan dapat menjadi kegiatan yang sedikit rumit.

Semoga Bermanfaat.

Dikutip dengan berbagai perubahan dari sumber : https://www.liputan6.com/bisnis/read/3624606/perempuan-perlu-ingat-3-hal-ini-saat-merencanakan-keuangan

Selasa, 17 Januari 2017

Kelebihan dan kekurangan uang kertas

Kelebihan dan kekurangan uang kertas

Kelebihan dan kekurangan uang kertas | Uang Kertas Sesuai dengan namanya, uang kertas adalah uang yang terbuat dari kertas. Uang ini termasuk dalam jenis uang kartal, atau uang yang beredar di masyarakat. Di Indonesia ada beberapa nominal uang kertas, mulai dari Rp 1.000,00 hingga Rp 100.000,00. Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan uang kertas?

Ada dua jenis uang kartal yang beredar di Indonesia, yaitu uang kertas dan uang logam. Uang kertas memiliki beberapa keunggulan dibandingkan uang logam. Namun demikian, bukan berarti uang kertas tidak memiliki kekurangan.

Kelebihan uang kertas
Kelebihan uang kertas diantaranya adalah, nominalnya lebih tinggi dari uang logam. Jadi, ketika Anda akan membayar dengan nilai yang tinggi, Anda tidak perlu menggunakan terlalu banyak uang kertas. Selain itu uang kertas lebih mudah dibawa ketimbang uang logam. Jika diletakkan di dalam dompet, uang kertas akan muat lebih banyak dibandingkan jika Anda menyimpan uang logam di dalam dompet.

Kekurangan uang kertas
Selain kelebihan, ada juga kekurangan uang kertas. Uang kertas memang terbuat dari kertas, dan dibuat untuk bisa tahan lama. Namun apabila dibandingkan dengan uang logam, uang kertas lebih mudah rusak. Uang logam jelas tidak bisa robek dan akan cukup sulit diubah bentuknya. Namun sebaliknya, uang kertas sangat rentan robek.

Informasi Keuangan, Bisnis dan Investasi

Ok, pada artikel ini Anda telah belajar apa saja kelebihan dan kekurangan uang kertas. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 07 Januari 2017

Tips Mengatur Uang Bulanan Keluarga

Tips Mengatur Uang Bulanan Keluarga. dorar.info Gaji bulanan kadang-kadang tidak mencukupi semua kebutuhan keluarga dalam satu bulan. Hal ini sebenarnya dapat diatasi dengan memiliki strategi jitu ketika mengatur uang bulanan.

Pada dasarnya tidaklah penting seberapa besar gaji per bulan yang Anda miliki, yang terpenting adalah seberapa efektif Anda dalam mengatur keuangan tiap bulannya. Kehidupan rumah tangga perlu menerapkan anggaran belanja keluarga yang harus disusun setiap bulan sebelum waktu gajian.

Tips Mengatur Uang Bulanan Keluarga

Anggaran belanja keluarga tersebut harus lebih kecil bila dibandingkan dengan penghasilan atau gaji bulanan. Hal ini bertujuan agar menghindari kondisi defisit saat akhir bulan. Susun anggaran belanja keluarga sedetail mungkin dan prioritaskan pengeluaran rutin terlebih dulu sebelum Anda membuat rencana pengeluaran yang lainnya.

Penyusunan anggarannya saja sebenarnya tidaklah cukup dan tidak akan efektif apabila tidak direalisasikan dengan benar. Maka dari itu, Anda harus konsisten terhadap anggran belanja yang sudah dirancang tersebut.

Jangan pernah mengeluarkan uang untuk segala hal diluar anggaran belanja keluarga yang sudah disusun terkecuali untuk kondisi yang penting atau darurat.

Dianjurkan untuk menyisihkan sebagian uang untuk tabungan pada awal bulan ketika menerima gaji. Jangan menunggu uang sisa pada akhir bulan untuk disimpan dalam tabungan karena cara ini jarang berhasil.

Informasi Keuangan, Bisnis dan Investasi

Anda sebaiknya membuat rekening baru yang terpisah khusus untuk dana tabungan dan jangan disatukan dengan rekening untuk gaji.

Lebih baik lagi jika rekening tabungan tersebut tanpa dilengkapi fasilitas ATM sehingga Anda akan terhindar dari godaan untuk menggunakan uang dalam tabungan tersebut.