Minggu, 04 Juli 2021

Pandangan Hukum Islam terhadap Penggunaan Layanan Digital Zakat

Oleh : Lia Annisa (Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

SYARIAHPEDIA.COM – Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Reda, LAZ Tingkatkan Legalitas Zakat Digital. Pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan dunia menjadi kebiasaan yang serba online, mulai dari sekolah online, kerja online, rapat online, dan segala sesuatu yang sebelumnya dilakukan manual sekarang dilakukan secara virtual, termasuk transaksi zakat.

Zakat merupakan ibadah wajib yang mesti dikerjakan oleh setiap muslim. Saat pandemi Covid-19 melanda, tren zakat digital naik mencapai Rp 90 miliar pada akhir tahun 2020. Namun dibanding penyaluran zakat secara konvensional, zakat digital masih kalah banyak dari jalur konvensional.

Adapun kendala yang dihadapi oleh lembaga amil zakat adalah bagaimana meningkatkan literasi layanan zakat digital ini karena belum semua orang mengetahui. Maka dari itu, harus ditekankan betul bahwa pembayaran zakat lewat digital itu mudah, praktis, dan yang pasti sudah sesuai dengan ketentuan syariah.

Tentu saja zakat digital ini mempunyai banyak keunggulan, zakat digital lebih mudah dilakukan oleh orang yang belum pernah zakat melalui digital sekalipun, karena dibagian menu website lembaga zakat terdapat panduan penggunaan serta kalkulator zakat untuk menghitung banyaknya zakat yang wajib dikeluarkan oleh muzakki, jadi tidak perlu bingung berapa zakat yang harus kita keluarkan dan bagimana caranya. Selain itu, sasaran zakat digital ini juga diperuntukkan bagi para generasi milenial dan generasi Z yang sudah friendly dengan apa-apa yang serba online.

Proses pembayaran zakat digital bisa dilakukan melalui bantuan sistem digital atau online, dimana muzakki tidak perlu bertemu langsung dalam melakukan pembayaran zakat, melainkan dapat dilakukan melalui media e-commerce, QR code, layanan fintech, ataupun website lembaga-lembaga amil zakat.

Direktur BAZNAS Indonesia, Arifin Purwakananta mengatakan zakat digital ini adalah kemudahan masyarakat dalam berzakat, sedangkan ijab qabul itu transaksi, justru dengan adanya zakat digital, transaksi bisa langsung masuk ke lembaganya, dana zakat akan langsung masuk ke lembaga amil zakat tanpa melewati banyak perantara. Jadi, untuk transaksi, zakat digital memenuhi kaidah transaksi.

Mengenai sah tidaknya akad dan ijab qabul pada zakat online, Yusuf Al-Qardhawi yang mengikut madzhab Imam Syafi’I dalam Fiqhuzzakat, kurang lebih berpendapat bahwa “Seseorang pemberi zakat tidak juga harus menyatakan secara eksplisit kepada mustahik bahwa dana yang diberikan ialah zakat dan itu sudah merupakan hal yang sah” artinya, menurut pendapat Syaikh Yusuf Al-Qardhawi, mereka bisa menyalurkan zakatnya melalui online lewat lembaga atau badan amil zakat yang dikehendaki. Karena pada dasarnya ijab qabul tidak termasuk salah satu rukun zakat juga tidak termasuk syarat sah zakat. Karena, ibadah zakat sebenarnya berbeda dengan wakaf, hutang piutang maupun gadai dan sejenisnya.

Tetapi, apakah boleh mengeluarkan zakat dalam bentuk transfer uang?

Sebaiknya, pertama-tama dilihat dari segi tingkat keutamaannya, dimana yang lebih bermanfaat bagi fakir miskin. Bila makanan lebih bermanfaat dan jauh lebih penting. Namun apabila menggunakan uang dianggap lebih banyak manfaatnya, berzakat dengan uang menjadi lebih utama.

Maka, dalam pandangan Islam, zakat yang dilakukan secara online ini diperbolehkan, karena salah satu alasannya ialah hanya berbeda bentuk penyalurannya saja yaitu peralihan sistem dari manual ke otomatis. Dari yang biasanya datang ke lembaga amil zakat langsung tetapi kali ini hanya dengan mengakses dan mentransfer. Namun, tetap tidak meninggalkan syarat-syarat ataupun ketentuan-ketentuan dalam zakat.

Lalu, bagaimana hukum pembayaran zakat tanpa berjabat tangan dan ijab qabul?

Seperti yang kita ketahui, zakat yang diserahkan melalui amil (lembaga) itu lebih utama daripada kita menyalurkannya sendiri langsung ke para mustahik, alasannya agar lebih tepat sasaran dalam pendayagunaan zakat serta sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Namun, selama Pandemi Covid-19 kita diharapkan patuh terhadap protokol kesehatan yang salah satunya dengan menjaga kontak fisik. Maka dari itu lembaga zakat membuat inovasi zakat digital dan harapannya zakat digital ini bisa terus meningkat.

Lalu, bagaimana melakukan transaksi zakat dengan tanpa berjabat tangan dan ijab qabul?

Kepala Pusat Kajian Strategis BAZNAS RI, Dr. Irfan Syauqi Beik mengatakan, salah satu tanda bahwa suatu transaksi berjalan dengan efektif adalah ketika adanya sighat di antara pihak yang terlibat yaitu ijab dan qabul dan para ulama sepakat bahwa ijab qobul itu tidak mesti dilakukan melalui tatap muka tetapi juga bisa dilakukan dengan berbagai media lain, baik melaui tulisan, isyarat ataupun media-media lain yang menunjukkan adanya kesepahaman bahwa transaksi itu dapat dijalankan dengan baik, serta semua pihak memahami segala konsekuensinya.

Di antara maqashid syariah yang perlu diperhatikan oleh institusi resmi seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) adalah harus dapat menyediakan berbagai macam media dan saluran yang membantu para muzakki dalam menunaikan kewajiban zakatnya tanpa melanggar hal-hal yang syarat, maka pada dasarnya hukum zakat digital adalah boleh termasuk dalam hal ini untuk membantu memudahkan membayar zakat, karena gaya hidup kita hari ini segala sesuatunya dilakukan secara online. Oleh karena itu, berdasarkan prinsipnya, membayar zakat secara online insyaallah tidak bertentangan dengan syariat, yang terpenting adalah harus diperjelas mekanismenya sehingga muncul kesepahaman di antara muzakki dan amil bahwa yang terjadi adalah transaksi zakat.

Nah, apa saja yang harus jelas?

Yang pertama, menu pembayaran zakat di from digital tersebut harus jelas tidak boleh ambigu, ini sedekah, zakat atau wakaf.

Yang kedua, lembaga penerimanya harus jelas karena undang-undang kita menegaskan bahwa lembaga yang berhak mengelola zakat itu adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan yang sudah mendapatkan akreditasi serta pengesahan dari pemerintah.

Yang ketiga rekeningnya harus jelas dan harus rekening Lembaga Pengelola Zakat tersebut.

Yang keempat, perlunya notifikasi dari lembaga penerima zakat sebagai bentuk laporan kepada para muzakki yang sudah menunaikan zakatnya, karena undang-undang kita telah mewajibkan setiap lembaga zakat untuk menerbitkan bukti setor zakat dan disertakan dalam notifikasi e-mail yang sekaligus didalamnya dicantumkan juga doa kepada para muzakki yang telah menunaikan kewajibannya.

Selama mekanisme ini bisa dijalankan dengan baik, maka insyaallah menunaikan zakat melalui platform digital teknologi atau dengan kata lain berzakat secara online hukumnya insyaallah boleh dan sah.

Nah, kemudian zakat ini nantinya akan disalurkan kepada 3 kelompok:

Pertama, kelompok sosial; untuk bantuan bencana, bantuan pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Kedua, Kelompok ekonomi; sebagai modal, pelatihan kerja, mendorong akses pasar, dakwah dan advokasi (membela orang-orang yang terpinggirkan, tertindas, dan para mualaf).

Harapan penyaluran zakat kepada ketiga kelompok tersebut nantinya dengan harapan agar dari status mustahik (orang yang menerima zakat) dapat naik menjadi kelompok muzakki (orang yang mengeluarkan zakat).

Jumat, 02 Juli 2021

Buku Analisis Rasio Keuangan PDF

Analisis laporan keuangan berkaitan erat dengan analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan adalah analisa kinerja keuangan, dengan cara membandingkan beberapa pos yang ada di laporan keuangan perusahaan. 


Analisis rasio keuangan berguna untuk menganalisa kinerja keuangan perusahaan lebih komprehensif, karena dengan rasio keuangan, anda bisa membandingkan efektivitas kinerja perusahaan melalui perbandingan komponen-komponen yang ada di laporan keuangan. 

Kalau anda hanya membaca laporan keuangan, katakanlah laporan laba rugi, anda mungkin bisa melihat tren laba bersih, naik turunnya profitabilitas perusahaan. Tapi anda tidak bisa melihat perbandingan-perbandingan analisa yang lebih jauh. 

Misalnya ada ingin menganalisa perbandingan efektivitas profitabilitas dengan aset. Atau profitabilitas dengan ekuitas. Nah, analisa-analisa perbandingan ini bisa dilihat apabila anda menggunakan analisis rasio keuangan.

Dalam praktikknya, analisis rasio keuangan memiliki cukup banyak variasi. Analisa rasio keuangan terdiri dari 5 jenis, yaitu analisis rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas dan rasio pasar. 

Setiap analisa rasio memiliki interpretasi dan cara menganalisa yang berbeda-beda berdasarkan kegunaannya. Oleh karena itu, untuk anda yang ingin belajar analisis rasio keuangan lebih banyak, anda bisa mendapatkan Buku Analisis Rasio Keuangan PDF. 

Buku Analisis Rasio Keuangan PDF

Sesuai judul ebook, Ebook Analisis Laporan Keuangan ini membahas semua materi tentang cara membaca dan analisa laporan keuangan, termasuk full analisis rasio keuangan, sampai bedah tuntas analisa rasio keuangan perusahaan. Berikut materi-materi utama yang dibahas dalam Buku Analisis Rasio Keuangan PDF: 

  • Analisis laporan keuangan 
  • Bedah analisa laporan keuangan 
  • Memahami seluruh analisis rasio keuangan perusahaan  
  • Cara interpretasi analisis rasio keuangan + contoh riil 
  • Kombinasi analisis rasio keuangan yang akurat untuk analisa laporan keuangan 
  • Analisis rasio keuangan yang penting untuk investor saham 
  • Interpretasi setiap analisis rasio keuangan 
  • Cara menyimpulkan bagus tidaknya angka / hasil dari analisis rasio keuangan 
  • Interpretasi lebih dalam analisis rasio profitabilitas dan rasio pasar dalam laporan keuangan 
  • Disertai banyak studi kasus dan contoh-contoh rill angka laporan keuangan secara langsung 
  • Dan masih banyak lagi materi tentang analisis rasio keuangan 

Selama ini anda mungkin sering membaca materi analisis rasio keuangan. Akan tetapi belum banyak materi rasio keuangan yang membahas secara detail cara-cara membaca, analisa dan interpretasi rasio keuangan secara lebih mendalam. 

Banyak materi analisis rasio keuangan yang hanya membahas “kulit” dan dasar-dasarnya saja. Padahal materi rasio keuangan dapat dijabarkan dan dianalisa lebih mendalam. 

Pada Buku Analisis Rasio Keuangan PDF ini, kita sudah membahas semua materi penting tentang analisis rasio keuangan, beserta analisa laporan keuangan. 

Ebook ini cocok digunakan untuk anda yang ingin mempelajari laporan keuangan, mendalami analisis rasio keuangan, maupun buat anda yang membutuhkan referensi cara analisa rasio keuangan untuk penelitian skripsi dan tesis anda. 

Bagi anda yang ingin memesan ebooknya, berikut langkah-langkahnya pemesanannya: 

1. Pembayaran dilakukan melalui transfer via bank lokal (BCA atau BRI)

– BCA = 440 – 1315378

– BRI = 0172 – 01 – 044985 – 50 – 8
Atas nama: El Hezekiah Sabbat
Harga Ebook = Rp127.000


2. Konfirmasi kembali via email: bahasekonomiakuntansi@gmail.com atau melalui WA atau Telegram saya: 087859520042 untuk pengiriman ebook + bonus ebook statistik SPSS.

Ada pertanyaan tentang ebook? Hubungi:

1. Email saya: bahasekonomiakuntansi@gmail.com
2. WA: 087859520042 (saya sendiri, El Hezekiah Sabbat).
3. Telegram: 087859520042
4. Melalui kolom komentar

Sabtu, 26 Juni 2021

Keunggulan & Kelemahan Analisis Rasio Keuangan

Dalam analisis laporan keuangan, kita mengenal adanya analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan analisa perbandingan kinerja keuangan menggunakan pos-pos yang ada di laporan keuangan. 


Dengan analisis rasio keuangan, anda bisa membandingkan kinerja keuangan antar pos di laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas. 

Analisis rasio keuangan memungkinkan anda untuk menganalisa laporan keuangan menggunakan sudut pandang dan analisa yang lebih luas. 

Sebagai contoh, jika anda hanya menganalisa kinerja perusahaan dari segi laba rugi, maka analisa tersebut mungkin masih kurang. Tapi dengan analisa rasio keuangan, anda bisa membandingkan kemampuan perusahaan mencetak laba rugi dari aset-aset yang dimilikinya. 

Apakah aset perusahaan sudah didayagunakan secara maksimal untuk mencetak profit? Sehingga profit yang meningkat belum tentu perusahaan tersebut efektif, kalau kita bandingkan menggunakan analisa rasio keuangan. 

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih banyak keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan. Hal ini penting karena sebagai seorang analis keuangan, anda harus paham kelebihan dan keunggulan analisa rasio keuangan dalam implementasi. 

Tetapi harus dipahami juga bahwa tidak ada analisa yang 100% sempurna. Analisis rasio keuangan juga memiliki kelemahan-kelemahan. Dengan memahami kelemahan analisa rasio keuangan, anda juga bisa mengantisipasinya. 

Sekarang kita akan masuk pada pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan analisis rasio keuangan. 

KEUNGGULAN ANALISIS RASIO KEUANGAN 

Menurut Harahap (2011), ada beberapa keunggulan analisis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut:

1. Mudah dibaca dan diinterpretasikan 

Analisis rasio keuangan mudah dibaca dan diinterpretasikan sekalipun untuk orang awam. Karena analisis rasio biasanya hanya menggunakan 2 atau tiga komponen pembanding, misalnya aset dengan laba bersih atau ekuitas dengan laba bersih. 

Rumus-rumus rasio keuangan cukup simpel dan sederhana. Sehingga menginterpretasikan analisis rasio keuangan tidak sesulit membaca keseluruhan laporan keuangan. 

2. Mengetahui posisi kinerja perusahaan dibandingkan industri sejenis 

Dengan analisis rasio, manajemen perusahaan bisa mengetahui posisi kinerja-nya dibandingkan perusahaan di sektor industri sejenis. Perusahaan bisa membandingkan kemampuan mencetak profitabilitas, seberapa besar margin laba, seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan aset dibandingkan perusahaan sektor sejenis dan masih banyak lainnya. 

Analisa-analisa perbandingan ini mungkin agak sulit dilakukan jika anda hanya menggunakan laporan keuangan saja. Dengan kombinasi analisa rasio keuangan, analisa-analisa perbandingan ini dapat dilakukan lebih mudah. 

3. Sebagai dasar analisa pihak kreditur dan investor 

Rasio keuangan memudahkan pihak kreditur untuk menganalisa kesehatan keuangan dan struktur modal perusahaan. Dengan analisis tren rasio keuangan, pihak kreditur juga akan lebih mudah mengambil keputusan apakah akan memberikan tambahan kredit atau tidak. 

Selain itu, analisis rasio keuangan juga sangat berguna bagi investor untuk menganalisa kesehatan keuangan dan potensi prospek perusahaan pada masa mendatang. Sehingga dengan rasio keuangan, investor dapat mengambil keputusan apakah akan investasi di perusahaan tersebut atau tidak. 

Hal ini karena rasio keuangan dapat digunakan untuk menganalisa banyak hal, mulai dari efektivitas penggunan aset, kemampuan memperoleh profitabilitas, kesehatan struktur modal, manajemen persediaan, likuiditas dan lain-lain.  

4. Dapat membandingkan perusahaan dengan perusahaan lain secara berkala atau time series 

Analisa rasio keuangan bisa digunakan untuk analisa tren, di mana anda bisa menggunakan analisa rasio keuangan ini untuk dianalisa selama beberapa tahun kebelakng alias time series, kemudian dari situlah anda bisa menganalisa tren kinerja perusahaan. 

Dengan rasio keuangan, anda juga bisa membandingkan tren kinerja perusahaan satu dengan perusahaan lainnya secara time series, sehingga dapat dilihat perusahaan mana yang memiliki tren kinerja lebih baik secara historis. 

5. Lebih mudah untuk melihat tren kinerja perusahaan dan membuat proyeksi masa mendatang  

Rasio keuangan memudahkan perusahaan untuk melihat tren kinerja pada bagian-bagian tertentu yang ingin menjadi fokus perusahaan. Misalnya perusahaan ingin melihat tren struktur modal, perusahaan bisa menggunakan DER. 

Jika perusahaan ingin melihat efektifitas penggunaan modal, perusahaan bisa menggunakan rasio keuangan ROE. Rasio-rasio ini bisa dianalisa selama beberapa tahun kebelakang, sehingga dilihat efektifitas manajemen perusahaan dari waktu ke waktu. 

Sehingga perusahaan juga bisa menjadi dasar analisa rasio keuangan untuk membuat proyeksi dan perencanaan bisnis yang lebih matang. 

6. Memberikan sajian analisa lebih sederhana dan informatif

Analisis rasio keuangan bisa memberikan analisa-analisa yang lebih informatif dalam bentuk yang sederhana kepada para pengguna laporan keuangan. Sehingga para pengguna laporan keuangan bisa melakukan analisa-analisa yang lebih mudah terhadap kinerja perusahaan. 

KELEMAHAN ANALISIS RASIO KEUANGAN 

Menurut Teuku Mirza & Imbuh S (1999), terdapat beberapa kelemahan analisis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut: 

1. Perbedaan standar akuntansi dapat menimbulkan distorsi dalam penilaian rasio 

Ada banyak kelonggaran dan pilihan di dalam standar akuntansi keuangan. Salah satu contohnya adalah metode pencatatan depresiasi, di mana perusahaan bisa menggunakan metode garis lurus atau saldo menurun berganda dan masih banyak beberapa kelonggaran standar akuntansi lainnya. 

Adanya perbedaan standar akuntansi bisa menimbulkan sedikit distorsi (gangguan) dalam penilaian rasio keuangan. Jika perusahaan A menggunakan metode yang berbeda dengan perusahaan B, walaupun di satu sektor industri, maka penilaian rasio keuangan bisa sedikit kurang akurat. 

2. Rasio keuangan tidak bisa berdiri sendiri / independen 

Analisa rasio keuangan tidak bisa 100% digunakan untuk menyimpulkan bagus tidaknya kinerja perusahaan. Karena selain analisa rasio keuangan, ada banyak pertimbangan analisa lainnya yang harus dilihat seperti tata kelola, analisa sektoral dan lain-lain. 

Selain itu, satu analisa rasio keuangan hanya menganalisa kinerja perusahaan dari satu sisi saja, padahal kinerja perusahaan bisa dinilai dari banyak sisi. Oleh karena itu, analisa rasio keuangan harus dikombinasikan dengan analisa laporan keuangan secara komprehensif, termasuk analisa2 fundamental kualitatif. 

3. Subjektifitas dalam penilaian rasio keuangan cukup tinggi 

Ada banyak penilaian dan interpretasi yang bisa digunakan untuk menilai angka-angka dalam rasio keuangan. Misalnya, rasio lancar yang tinggi bisa menunjukkan bahwa perusahaan memiliki likuiditas yang bagus. 

Tapi di satu sisi, bisa jadi rasio lancar besar terjadi karena perusahaan menumpuk aset lancar terlalu banyak dan kurang efektif dimanfaatkan, sehingga rasio lancar yang besar bisa jadi “pedang bermata dua”. 

Sehingga dibutuhkan lebih banyak interpretasi yang lebih mendalam, dan perbandingan-perbandingan data dalam menilai analisis rasio keuangan, karena faktor subjektifitas penilaian yang cukup tinggi. 

4. Laporan keuangan yang memiliki sejumlah divisi dan diferensiasi produk dari industri yang berlainan, lebih sulit dibandingkan dengan perusahaan yang fokus pada lebih sedikit diferensiasi / lini produk

Jika ada dua perusahaan di satu sektor industri yang sama, tetapi perusahaan A memiliki divisi / lini bisnis dan diferensisasi produk yang jauh lebih banyak daripada perusahaan B, maka agak sulit membandingkan kinerja rasio keuangannya. 

Anda akan sulit membandingkan kinerja perusahaan punya 10 diferensisasi produk dengan perusahaan yang hanya punya 2 diferensiasi produk saja. Rasio keuangan perusahaan yang punya diferensiasi 10 produk bisa jadi terlihat lebih tinggi, padahal belum tentu dikatakan efektif, karena perbandingannya belum apple to apple.   

5. Sulit membandingkan analisa rasio, jika data yang tersedia tidak sinkron 

Data-data laporan keuangan perusahaan terkadang tidak menampilkan laporan keuangan di tahun atau kuartal tertentu. Hal ini membuat perbandingan analisa rasio terkadang sulit dilakukan. 

Jika ada satu data saja yang tidak tersedia, perbandingan analisa rasio keuangan bisa menjadi tidak sinkron, dan sulit dilakukan perbandingan kinerja analisa. 

6. Praktik window dressing yang bisa membuat laporan keuangan terlihat bagus 

Seperti kita ketahui, perusahaan bisa melakukan aksi window dressing di akhir tahun, yaitu upaya “mempercantik” laporan keuangannya dengan menggunakan standar akuntansi atau manajemen laba, sehingga lebih menarik di mata investor. 

Aksi window dressing di laporan keuangan bisa membuat penilaian analisa rasio keuangan menjadi lebih subjektif untuk dianalisa, karena tanpa window dressing bisa jadi rasio keuangan perusahaan harusnya tidak sebagus itu. 

Itulah keunggulan analisis rasio keuangan dan beberapa kelemahan analisis rasio keuangan. Analisa rasio keuangan “hanyalah” perbandingan satu dua akun dalam laporan keuangan. 

Faktanya, untuk memahami kinerja keuangan, anda harus tetap bisa membaca keseluruhan isi laporan keuangan perusahaan. Tentu saja tanpa paham cara analisa laporan keuangan, anda juga tidak akan bisa memahami analisa rasio keuangan lebih mendalam.  

Rabu, 23 Juni 2021

Tata Cara Perhitungan PPN Kegiatan Membangun Sendiri (KMS)

Definisi Kegiatan Membangun
Sendiri yang dikutip dari Peraturan Menteri Keuangan Nomor 163/PMK.03/2012
Pasal 2 Ayat 3 adalah “Kegiatan membangun bangunan yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan, yang hasilnya digunakan
sendiri atau digunakan pihak lain”

Bangunan yang dimaksud dalam
peraturan ini adalah bangunan berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang
ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan
dengan kriteria sebagai berikut:

  1. Konstruksi utamanya  terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata
    atau bahan sejenis, dan/atau baja;
  2. Diperuntukan bagi tempat tinggal atau tempat
    kegiatan usaha; dan
  3. Luas keseluruhan paling sedikit 200 m² (dua
    ratus meter persegi).

Kegiatan pembangunan tersebut
terhutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kegiatan
Membangun Sendiri. Persentase PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri adalah sama
dengan tarif PPN pada umumnya yaitu sebesar 10%. Yang membedakan adalah Dasar
Pengenaan Pajaknya yaitu 
 20% (dua puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang
dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.
Sederhananya perhitungan PPN atas Kegiatan Membangun Sendiri adalah 10% x 20% x
jumlah biaya yang dikeluarkan atau 2 % dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk
membangun bangunan tersebut.

PPN terutang sebagaimana
perhitungan di atas, dibayarkan setiap bulan paling lama tanggal 15 bulan
berikutnya setelah berakhirnya masa pajak. Jadi seberapapu perkembangan
pembangunan yang dilakukan, kita dapat memperhitungkan biaya yang telah
dikeluarkan dalam satu bulan kemudian menghitung pajaknya dan menyetorkan ke
kantor pos atau bank persepsi pada awal bulan berikutnya. Begitu seterusnya
sampai dengan proses pembangunan selesai.

Senin, 21 Juni 2021

Cara Mencari Net Sales dalam Laporan Keuangan

Dalam analisis laporan keuangan, anda pasti sering mendengar istilah net sales. Net sales dalam Bahasa Indonesia adalah penjualan bersih. Penjualan bersih merupakan seluruh pendapatan dari penjualan barang atau jasa perusahaan yang merupakan aktivitas bisnis utama. 

 

Bagi anda yang baru pertama kali belajar laporan keuangan, anda mungkin masih bingung dimana letak net sales pada laporan keuangan perusahaan. Seperti kita ketahui, laporan keuangan perusahaan terdiri dari beberapa komponen utama. 

Laporan keuangan perusahaan go public terdiri dari lima komponen utama, yaitu laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. 

Pada pos ini, kita akan praktikkan bagaimana cara mencari net sales dalam laporan keuangan, dan dimana letak net sales, serta pentingnya net sales dalam analisa laporan keuangan perusahaan.

CARA MENCARI NET SALES DI LAPORAN KEUANGAN 

Posisi net sales dalam laporan keuangan ada pada laporan laba rugi perusahaan. Hal ini karena net sales (penjualan bersih) adalah komponen profitabilitas. Net sales nantinya akan dikurangkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, dan akan menghasilkan laba atau rugi bersih. 

Jadi kalau anda ingin mencari net sales dalam laporan keuangan, masuklah ke laporan laba rugi (Posisinya setelah laporan ekuitas). Sekarang kita akan masuk ke contoh konkritnya. 

Kita gunakan laporan keuangan perusahaan go public (laporan keuangannya bisa download di situs Idx.co.id). Disini kita akan gunakan contoh laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Berikut letak net sales di laporan keuangan:  

Cara Mencari Net Sales dalam Laporan Keuangan

Perhatikan tanda persegi biru. Itulah letak net sales dalam laporan keuangan. Biasanya net sales bisa juga ditulis sebagai Pendapatan Bersih. Maknanya sama saja. 


Setiap sektor industri akun “Net Sales”-nya bisa berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk perusahaan2 industri jasa, net salesnya bukan ditulis sebagai penjualan bersih, tetapi ditulis sebagai Pendapatan Jasa. Untuk sektor perbankan “net sales”-nya ditulis sebagai Pnedapatan Bunga. 

Jadi dalam laporan keuangan, net sales bisa dicari pada laporan laba rugi, dan posisinya adalah yang PALING ATAS di laporan laba rugi. Karena dari net sales inilah nanti akan dikurangkan dengan biaya-biaya yang melekat pada penjualan, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

Jika net sales lebih besar dari seluruh biaya-biaya yang dikeluarkan, maka akan menghasilkan laba bersih. Sebaliknya, jika net sales lebih kecil dari biaya-biaya yang dikeluarkan, maka perusahaan akan memperoleh rugi bersih. 

Artinya “hidup mati” perusahaan sangat tergantung dari kemampuan perusahaan untuk mencetak net sales. Kemampuan mencetak net sales yang besar akan meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan. 

PENTINGNYA NET SALES DALAM ANALISA LAPORAN KEUANGAN 

Tentu saja net sales sangat penting untuk investor, karena net sales akan mempengaruhi profitabilitas perusahaan. Analisa net sales bisa dilakukan dengan kombinasi analisa rasio keuangan, yaitu: 

Analisa margin laba ini membandingkan penjualan bersih (net) dengan laba kotor, laba operasi dan laba bersih. Sehingga dengan analisa margin laba, dapat diketahui sebesar besar persentase penjualan bersih perusahaan yang mampu dihasilkan menjadi laba. 

Margin laba juga berguna untuk melihat efektifitas perusahaan dalam mengelola beban-bebannya. Karena semakin besar biaya yang dikeluarkan, hal ini akan menggerus margin laba yang dihasilkan. 

Semakin besar rasio margin laba, maka semakin bagus profitabilitas perusahaan. Demikian sebaliknya. Untuk menganalisa bagus tidaknya margin laba, anda harus membandingkan dengan perusahaan di sektor sejenis, atau menganalisa tren selama minimal 5 tahun. Kenaikan tren margin laba menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari net sales-nya. 

Itulah cara mencari net sales dalam laporan keuangan. Semoga bermanfaat untuk anda. 

Minggu, 20 Juni 2021

cara mencari net income di laporan keuangan

Ketika belajar analisis laporan keuangan, anda pasti tidak asing dengan istilah NET INCOME. Net income seringkali digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis profitabilitas perusahaan. 


Sesuai namanya, net income dalam Bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai LABA BERSIH atau dalam bahasa keuangan adalah LABA SETELAH PAJAK DAN BUNGA. Banyak para pemula yang baru belajar analisa laporan keuangan, masih bingung melihat letak net income di laporan keuangan. 

Pada pos ini kita akan mempelajari letak net income di laporan keuangan, karena di laporan keuangan terdiri dari beberapa komponen laba, sehingga anda harus bisa mengetahui yang mana net income di laporan keuangan perusahaan. 

[Anda yang ingin belajar analisis laporan keuangan lengkap, dan bedah laporan keuangan sampai ke interpretasi analisa2 laporan keuangan komplit, anda bisa dapatkan materinya disini: 

CARA MENCARI NET INCOME DI LAPORAN KEUANGAN 

Sekarang kita akan masuk ke cara mencari net income di laporan keuangan. Di pos ini, kita menggunakan contoh perusahaan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Berikut posisi net income di laporan keuangan perusahaan: 

Cara Mencari Net Income di Laporan Keuangan

Catatan: Angka laporan keuangan ICBP diatas dalam Jutaan Rupiah. 

Untuk mencari net income, anda bisa melihatnya pada laporan laba rugi perusahaan, kemudian cari akun Laba Periode Berjalan atau bahasa inggrisnya Income For The Periode. Contohnya bisa anda lihat pada laporan ICBP diatas yang saya beri tanda persegi biru. 

Pada laporan ICBP diatas, Net Income adalah sebesar Rp2.104.425 dan tahun sebelumnya Net Income sebesar Rp1.419.234. 

Untuk lebih gampang menginterpretasikan yang mana net income di laporan keuangan, anda bisa melihat faktor pengurangnya. 

Net Income adalah laba bersih setelah PAJAK dan BUNGA. Jadi perhatikan, setelah seluruh komponen pendapatan dikurangi dengan bunga dan pajak, maka itu adalah net income perusahaan. 

Alias laba bersih yang sudah tidak dikurangi dengan beban-beban lainnya. Itulah cara mencari net income di laporan keuangan. Cara ini juga diterapkan untuk mencari net income laporan keuangan perusahaan lainnya. 

Tapi kalau kita mengamati lebih jauh laporan laba rugi perusahaan, sebenarnya setelah akun Laba Periode Berjalan masih ada lagi pos-pos penghasilan laba dan rugi lainnya. 

Kalau kita lihat laporan keuangan laba rugi, biasanya masih ada komponen-komponen seperti ini (Masih laporan keuangan yang sama yaitu ICBP):  

Perhatikan, setelah net income, masih ada komponen penghasilan (rugi) komprehensif lain, yaitu akun-akun yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi setelah pajak. Dan dibawah sendiri ada akun final: Total Laba Komprehensif Periode Berjalan (Lihat tanda persegi merah). 

Banyak yang bertanya: Apakah net income itu diambil dari angka laba bersih setelah pajak dan bunga (Laba periode berjalan) atau dari Total Laba Komprehensif? 

Jawabannya: Laba Bersih Setelah Pajak dan Bunga (Laba periode berjalan). Jadi jangan sampai salah. Total laba komprehensif setelah periode berjalan di laporan laba rugi bukanlah net income. 

Net income adalah laba periode berjalan (yaitu laba bersih setelah pajak dan bunga) seperti yang kita bahas diatas tadi. Mengapa? Karena Penghasilan (Rugi) komprehensif lain terdiri dari akun-akun yang tidak direklasifikasi ke laba rugi setelah pajak. Biasanya akun-akun ini mencakup: 

  • Surplus revaluasi aktiva tetap 
  • Laba / rugi komprehensif dari entitas asosiasi 
  • Pengukuran kembali liabilitas imbalan kerja karyawan 
  • Laba / rugi dari aset yang tersedia untuk dijual 
  • Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
  • Dan lain-lain 

Pos-pos ini bukanlah bagian dari net income, karena pos-pos tersebut tidaklah berasal dari pendapatan operasional perusahaan. Angka-angka ini hanya berhenti sampai di periode akuntansi tersebut. 

Berbeda dengan akun penjualan bersih, beban bunga, beban pajak, atau beban pokok penjualan. Akun-akun tersebut akan terus ada sampai periode2 akuntansi selanjutnya. 

Itulah kenapa pos2 yang tidak direklasifikasi ke laba rugi setelah pajak harus dipisahkan, karena hanya berhenti sampai di periode tersebut. Jadi jangan salah menginterpretasikan neti income di laporan keuangan. 

Semoga pos ini bisa menambah wawasan kita semua mengenai cara membaca laporan keuangan basic, khususnya net income pada laporan keuangan.