Selasa, 30 November 2021

Contoh KPI Cleaning Service & Penjelasannya

Setiap perusahaan pasti membutuhkan departemen cleaning service. Di dalam perusahaan, cleaning service memiliki tugas utama yang berkaitan dengan kebersihan area perusahaan, kantor dan pabrik. Cleaning service bertugas untuk memastikan kebersihan lingkungan perusahaan. 

 

Peran cleaning service tentu sangat penting di dalam perusahaan. Oleh karena itu, performa cleaning service hendaknya dinilai agar dapat diberikan evaluasi, masukan serta reward apabila kinerja cleaning service sesuai apa yang diharapkan. 

Dalam hal ini, cleaning service harus memiliki Key Performance Indicator (KPI) yang dapat digunakan untuk mengukur performa kinerja departemen cleaning service. 

Namun untuk cleaning service, KPI sebaiknya diberikan untuk per individu, karena performa bagus tidaknya cleaning service juga sangat bergantung pada pekerjaan setiap orang, sehingga tidak bisa disama-ratakan. 

Sebagai contoh, cleaning service yang bertugas membersihkan area kantor, tentu saja memiliki penilaian yang berbeda dengan cleaning service yang bertugas membersihkan area produksi. Jadi setiap individu harus diberikan KPI tersendiri untuk dinilai kinerjanya, berdasarkan job desc masing-masing. 

Pada pos ini, kita akan membahas contoh KPI cleaning service yang bisa diaplikasikan di dalam perusahaan anda. Contoh KPI ini bisa anda gunakan untuk anda yang masih belum paham indikator-indikator apa saja yang sebaiknya dimasukkan di dalam KPI cleaning service. 

CONTOH KPI CLEANING SERVICE 

Contoh KPI Cleaning Service

Keterangan: 

Max = semakin besar skor, maka nilainya semakin bagus

Capaian pada tabel diatas adalah angka pencapaian tahun lalu

Target KPI adalah target yang harus dicapai, dasar penentuan angkanya berdasarkan capaian tahun sebelumnya, dan penetapan angka target berdasarkan keputusan manajemen 

Penilaian untuk kinerja cleaning service bisa dilakukan oleh kepala pimpinan atau manajer cleaning service. Kecuali untuk KPI nomor 4 yang berkaitan dengan kepuasan user, maka kinerja cleaning service dinilai oleh seluruh departemen perusahaan.    

Penilaian bisa menggunakan skor 0-100, atau pakai skala likert 1-5. Pada contoh diatas, kita pakai skala likert 1-5 di mana: 

1 = Sangat buruk 

2 = Buruk

3 = Cukup

4 = Baik

5 = Sangat baik

Berikut masing-masing penjelasan untuk setiap poin KPI Cleaning Service:

1. Sikap kerja 

Sikap kerja berkaitan dengan: Tingkat kehadiran (absensi), kedisiplinan seorang cleaning service (sering terlambat atau selalu on time, pekerjaannya sering tertunda atau tidak, sering lembur diluar hal-hal yang tidak perlu atau selalu tepat waktu, sering terlambat ke kantor setelah jam istirahat atau selalu on time) dan juga komunikasi.

Komunikasi disini bisa dinilai dengan komunikasi antar cleaning service, komunikasi cleaning service dengan atasan dan koordinasi di divisi itu sendiri. 

Semakin tinggi tingkat kehadiran (sedikit absen), kedisiplinan yang tinggi dan komunikasi yang baik di dalam divisi cleaning service, maka skor KPI akan semakin tinggi.  

2. Kinerja pelayanan 

Kinerja pelayanan ini berkaitan dengan TANGGUNG JAWAB yang diemban dan kemampuan seorang cleaning service untuk menyelesaikan pekerjaannya dan berkoordinasi dengan divisi-divisi lain berkaitan dengan hal-hal kebersihan area lingkungan perusahaan. 

Kinerja cleaning service seperti menyapu ruangan, mengepel, membersihkan kaca, mengontrol kebersihan pada area yang ditugaskan, koordinasi dengan divisi lain, membersihkan langit-langit ruangan, membersihkan peralatan produksi, memelihara sarana dan fasilitas akan dinilai efektifitasnya oleh kepala divisi cleaning service. 

Semakin bagus kinerja pelayanan, maka skor KPI yang didapatkan akan semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya. 

3. Tingkat inisiatif 

Seorang cleaning service juga dapat dinilai tingkat inisiatif dan keaktifan di dalam bekerja. Tingkat inisiatif disini adalah inisiatif seorang cleaning service ketika rekan kerja membutuhkan bantuan, atau membantu pekerjaan-pekerjaan fisik misalnya mengangkut dokumen-dokumen penting jika pada saat itu sedang kekurangan tenaga. 

Apakah seorang cleaning service bersikap cuek, menunggu disuruh pimpinan atau memang ada inisiatif untuk membantu rekan kerja yang membutuhkan? Nah, poin ini juga akan dinilai oleh manajer yang akan masuk di dalam KPI cleaning service per individu. 

4. Kepuasan user (peer review)

Cleaning service berkaitan dengan pekerjaan kebersihan seluruh area perusahaan. Maka dari itu, bagus tidaknya kinerja cleaning service pasti akan dirasakan secara langsung oleh user. User disini adalah departemen-departemen lain yang ada di perusahaan seperti departemen pembelian, penjualan, accounting, produksi dan lain-lain. 

Untuk mengukur performa kinerja cleaning service, seluruh departemen di perusahaan bisa diberikan angket penilaian kinerja yang berisi poin-poin tertentu misalnya: 

  • Seberapa puas departemen lain terhadap kebersihan kantor?
  • Seberapa kooperatif / komunikasi cleaning service terhadap departemen lain?  

Dari situlah kinerja cleaning service akan dinilai oleh departemen lain. Apabila cleaning service bekerja dengan baik, pasti user akan merasakan manfaat adanya cleaning service, sehingga nilai Kepuasan User semakin tinggi, dan akan memberikan pengaruh pada skor KPI.

5. Safety cleaning service 

Pekerjaan cleaning service juga memiliki risiko, terutama jika bekerja di area pabrik dengan banyak mesin (ketika melakukan pembersihan mesin), atau ketika membersihkan langit-langit kantor, atau membersihkan kaca dengan posisi yang tinggi. 

Risiko kecelakaan kerja rentan terjadi, sehingga safety cleaning service sebaiknya juga dinilai. Perusahaan hendaknya memberikan pelatihan-pelatihan mengenai keamanan & kecelakaan kerja pada cleaning service juga meminimalkan risiko-risiko tersebut. 

Jika kasus kecelakaan semakin banyak, apalagi jika kasus-kasus yang sama terulang, hal ini juga akan mempengaruhi KPI cleaning service, karena kecelakaan kerja juga akan membuat pekerjaan menjadi tidak produktif. 

Itulah contoh KPI cleaning service dan penjelasannya. Setiap perusahaan mungkin memiliki job desc cleaning service yang sedikit berbeda tergantung dari jenis industrinya. 

Pekerjaan cleaning service di mall tentu agak berbeda dengan pekerjaan cleaning service di pabrik apalagi cleaning service bagian produksi. Tapi setidaknya KPI cleaning service ini adalah KPI dengan poin-poin yang mayoritas bisa diterapkan secara umum. Anda bisa adopsi sesuai kebutuhan perusahaan. 

Senin, 29 November 2021

Contoh KPI Kasir & Penjelasannya

Di dalam sebuah organisasi perusahaan, terdapat divisi KASIR. Kasir adalah bagian yang sangat penting di dalam perusahaan karena kasir adalah salah satu divisi memegang fungsi keuangan di dalam perusahaan. Berbeda dengan divisi accounting & keuangan, kasir langsung berurusan dengan uang tunai / kas. 


Oleh karena itu, seorang kasir harus bisa bekerja dengan baik, dan menjaga keamanan transaksi kas sesuai dengan prosedur yang berlaku sesuai SOP perusahaan. Divisi kasir sebisa mungkin harus meminimalkan risiko-risiko penyimpangan penggunaan kas. 

Di dalam perusahaan, untuk menilai kinerja / performa kasir, maka divisi kasir dapat dinilai menggunakan Key Performance Indicator (KPI). Mungkin banyak dari anda yang masih bingung bagaimana cara menentukan indikator-indikator kinerja yang bisa dimasukkan ke dalam divisi kasir. 

Pada pos ini, kita akan membahas contoh KPI kasir yang bisa diterapkan di perusahaan beserta penjelasan untuk masing-masing poin KPI kasir. 

CONTOH KPI KASIR 

Contoh KPI Kasir

Keterangan: 

Max = Semakin besar skor, maka nilai KPI semakin bagus 

Min = Semakin kecil skor, maka nilai KPI semakin bagus 

Capaian = angka pencapaian kasir di tahun lalu

Target KPI adalah target yang harus dicapai tahun ini. Dasar penentuan target KPI berdasarkan angka capaian tahun lalu, lalu dinaikkan atau diturunkan, atau dinilai tetap targetnya sesuai dengan pertimbangan manajemen. 

1. Laporan pemasukan & pengeluaran kas kecil tersedia setiap hari 

Kasir harus selalu membuat laporan pemasukan dan pengeluaran kas kecil setelah tutup transaksi di hari yang sama. Pemasukan dan pengeluaran kas kecil pada catatan laporan kasir harus sama dengan jumlah nominal fisik uang yang masuk dan keluar di hari tersebut. 

Laporan pemasukan dan pengeluaran kas kecil harus dilaporkan kepada pimpinan / manajer keuangan, disertai dengan bukti-bukti yang akurat bahwa laporan tersebut memang sudah sesuai dengan jumlah fisik kas yang masuk dan keluar. 

Apabila kasir tidak pernah terlambat membuat laporan pemasukan dan pengeluaran kas kecil setiap hari disertai dengan bukti-bukti laporan yang sudah benar, maka pencapaian / skor KPI semakin tinggi. 

Nilai KPI bisa diberikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh, laporan pemasukan dan pengeluaran kas setiap hari maka jumlahnya adalah 30 hari. Jika terjadi penyimpangan atau keterlambatan laporan, maka persentasenya akan berkurang. 

Misalnya terjadi keterlambatan laporan 1 hari, maka hitungannya: (29 /30) * 100% = 96,6%. Tentu ini akan mengurangi skor KPI, karena untuk poin pertama target KPI-nya harus 100%.  

2. Ketersediaan minimum dana kas kecil 

Setiap kasir pasti akan diberikan target untuk menyediakan dana minimum kas kecil. Mengelola dan mengatur jumlah ketersediaan dana minimum kas kecil adalah tugas penting seorang kasir, karena dana kas kecil sangat dibutuhkan perusahaan apabila terjadi transaksi2 mendadak.

Katakanlah kasir diberikan tugas untuk menyediakan dana kas kecil minimal sebanyak Rp70 juta di KPI. Maka kasir harus mengelola dana kas kecil agar dapat menyediakan kas kecil minimum sebesar Rp70 juta di perusahaan. Apabila kasir berhasil melaksanakan tugasnya, maka skor KPI tercapai (skor = 100). 

3. Membayar supplier tepat waktu 

Kasir harus bisa membayar supplier tepat waktu. Maka dari itu, koordinasi dengan setiap supplier sangat dibutuhkan, karena jika kasir tidak bisa membayar tepat waktu, tentu perusahaan akan berpotensi kehilangan supplier. 

Kasir bisa diberikan KPI, misalnya harus membayar supplier maksimal / paling lama 1 minggu, dan maksimal pembayaran ke supplier adalah untuk transaksi yang nominalnya Rp5 juta, sedangkan transaksi dengan nominal diatas Rp5 juta harus dibayar lewat divisi keuangan. 

Skor KPI bisa ditetapkan dalam satuan angka. Apabila kriteria tersebut tercapai, maka skor KPI 100. Jika terjadi penyimpangan, maka bisa dihitung berapa kali terjadi penyimpangan dalam pembayaran supplier. Misalnya jika terjadi penyimpangan 1 kali, maka skor KPI berkurang menjadi 95. Jika ada penyimpangan 2 kali, skor KPI berkurang menjadi 90 dan seterusnya.

4. Penyimpangan kas kecil saat audit internal 

Divisi kasir pasti akan diaudit secara berkala oleh divisi internal audit. Dari hasil audit internal, diharapkan kasir memiliki penyimpangan kas kecil seminimal mungkin. 

Penyimpangan kas kecil misalnya berkaitan dengan kelalaian seorang kasir, atau kesalahan kasir dalam menerima atau membayar tagihan tanpa ada surat jalan atau otorisasi dari pimpinan. Hal-hal seperti ini bisa termasuk dalam temuan audit internal saat mengaudit kasir, sehingga dapat mengurangi skor KPI. 

Untuk KPI ini bisa ditetapkan dalam ukuran angka. Misalnya maksimal hanya boleh ditemukan penyimpangan sebanyak 2 penyimpangan. Jika terjadi 3 penyimpangan atau lebih, maka skor KPI akan berkurang. Semakin sedikit penyimpangan, skor KPI semakin bagus.  

5. Penyimpangan penggunaan formulir kas bon 

Kasir harus memastikan ketersediaan formulir kas bon untuk permintaan dan pengeluaran kas kecil. Di satu sisi, penggunaan kas bon harus ada otorisasi dari pimpinan.  

Dalam hal ini, divisi kasir jangan sampai terlewat, karena bisa jadi kasir menerima kas bon tanpa ada otorisasi pimpinan. Jika kasir menerima kas bon seperti ini, maka hal tersebut dianggap sebagai kelalaian kasir, dan akan mempengaruhi nilai KPI. 

6. Penilaian kasir oleh divisi lain / pimpinan

Kinerja kasir sebaiknya di-review atau dinilai oleh divisi lain yang memiliki hubungan bisnis langsung dengan kasir. Misalnya kinerja kasir bisa dinilai oleh divisi pembelian, internal audit, acoounting atau bahkan langsung oleh pimpinan. 

Penilaian-penilaian ini bisa meliputi bagaimana kasir berkoordinasi dengan setiap departemen, apakah kasir kooperatif dalam menyelesaikan setiap masalah, penilaian perilaku, kedisplinan dan lain-lain. 

Semakin tinggi penilaian divisi lain terhadap kinerja kasir, maka itu menunjukkan bahwa kinerja kasir semakin bagus, sehingga akan meningkatkan skor KPI di poin ini.  

Itulah contoh KPI kasir beserta penjelasan untuk setiap indikator. KPI kasir diatas adalah contoh. Anda tidak harus meniru 100%. Anda bisa adopsi untuk kebutuhan perusahaan anda masing-masing  

Kamis, 11 November 2021

PROSEDURAL CARA AUDIT PIUTANG USAHA

  • Validasi Nota Putih apakah sudah  sesuai SOP.

  • Cocokkan beberapa sampling specimen yang ada di Nota Putih, Giro Mundur dengan kartu identitas pelanggan.

  • Bandingkan nota putih dengan Credit limit yang diberikan ke pelanggan tersebut (sampling)

  • Umur piutang (dari tanggal penjualan s/d tanggal jatuh tempo)

  • Umur piutang dr giro mundur yg diterima (dari tanggal penjualan s/d tanggal jatuh tempo)

  • Monitor realisasi dari pencairan giro-giro yang ada

  • Periksa setoran hari ini seperti BAP Kas Besar:

  • METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP DAN CONTOH PERHITUNGAN

    Penyusutan adalah nilai dari aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa aset dimanfaatkan. Penyusutan merupakan bentuk penyesuaian harga suatu aset secara terus menerus sesuai dengan penurunan kapasitas suatu aset, baik penurunan nilai, kualitas, dan kuantitas.
    1. Metode Penyusutan Garis Lurus (Straight Line Method)

        Metode garis lurus digunakan untuk membebankan penggunaan aset disetiap periodenya.

    Penyusutan = (Harga Perolehan – Estimasi Nilai Sisa) / (Masa penggunaan)

    Contoh: Pada awal Januari PT Onde onde membeli Forklif dengan harga sebesar Rp. 600.000.000. forklif tersebut di operasikan selama 10 tahun, Nilai Sisa 100.000.000. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus, berapa nilai penyusutan forklift tersebut?

     Penyusutan  = 

     600jt-100jt/ 10 tahun

    Rp50.000.000
     Akhir tahun ke     Biaya Penyusutan    Akumulasi Biaya Penyusutan    Nilai Buku  
                             1 Rp50.000.000Rp50.000.000   550.000.000
                             2 Rp50.000.000Rp100.000.000   500.000.000
                             3 Rp50.000.000Rp150.000.000   450.000.000
                             4 Rp50.000.000Rp200.000.000   400.000.000
                             5 Rp50.000.000Rp250.000.000   350.000.000
                             6 Rp50.000.000Rp300.000.000   300.000.000
                             7 Rp50.000.000Rp350.000.000   250.000.000
                             8 Rp50.000.000Rp400.000.000   200.000.000
                             9 Rp50.000.000Rp450.000.000   150.000.000
                          10 Rp50.000.000Rp500.000.000   100.000.000



    2. Metode Penyusutan Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

    Metode saldo menurun ganda adalah cara untuk menghitung deprasiasi yang berdasarkan persentase nilai dalam buku awal pembelian produk pada periode tertentu. Besar persentase penyusutan saldo menurun ganda 2 kali dari tarif penyusutan metode garis lurus. Metode penyusutan saldo menurun ganda dapat dihitung dengan formula:

    metode penyusutan 1

    Contoh: Pada awal Januari PT Onde onde membeli Loader dengan harga sebesar Rp. 1.000.000.000. loader tersebut di operasikan selama 10 tahun. Penyusutan dihitung dengan metode saldo menurun, berapa nilai penyusutan loader tersebut?
     Akhir tahun ke   Biaya Penyusutan  Akumulasi Biaya Penyusutan  Nilai Buku 
                                    1                
    200.000.000
                                          
    200.000.000
           800.000.000
                                    2                
    160.000.000
                                          
    360.000.000
           640.000.000
                                    3                
    128.000.000
                                          
    488.000.000
           512.000.000
                                    4                
    102.400.000
                                          
    590.400.000
           409.600.000
                                    5                  
    81.920.000
                                          
    672.320.000
           327.680.000
                                    6                  
    65.536.000
                                          
    737.856.000
           262.144.000
                                    7                  
    52.428.800
                                          
    790.284.800
           209.715.200
                                    8                  
    41.943.040
                                          
    832.227.840
           167.772.160
                                    9                  
    33.554.432
                                          
    865.782.272
           134.217.728
                                 10                  
    26.843.546
                                          
    892.625.818
           107.374.182

    3. Metode Penyusutan Unit Produksi (Unit of Production Method)


    Menurut metode Unit Produksi adalah penyusutan berdasarkan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam periode tertentu. Beban penyusutan unit produksi dihitung berdasarkan sayuan unit produksi. Sehingga penyusutan setiap periode akan sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Metode ini menghitung penyusutan unit produksi dengan rumus :

    metode penyusutan 2

    Contoh : Harga mesin foto copy  adalah Rp10.000.000. Diperkirakan bahwa mesin foto copy ini dapat digunakan dengan baik selama 3 tahun dengan kemampuan mencetak atau fotocopy sebanyak  100.000.000 lembar kertas. Setelah habis masa manfaatnya mesin foto copy diperkirakan akan terjual dengan harga Rp 1.000.000 (estimasi nilai sisa). Tahun  ke-1 mencetak 50.000.000 lembar, tahun ke-2 30.000.000 lembar, dan tahun ke-3 20.000.000 lembar.

    metode penyusutan 3

    Kamis, 04 November 2021

    Istilah - Istilah Dalam Trading Forex yang Perlu Diketahui

    #Istilah-IstilahDalamForex #trading . 

    Trading Forex merupakan istilah bagi trading dengan Mata Uang berbagai negara. Pada kesempatan ini saya akan share beberapa istilah yang sering muncul pada saat kita melakukan trading forex.

    Istilah - Istilah Dalam Trading Forex yang Perlu Diketahui

    Bagi Anda yang masih pemula di bidang trading forex tentunya masih asing ketika mendengar istilah – istilah forex yang akan dibahas berikut ini. Terutama bagi trader pemula sebaiknya mengetahui terlebih dulu istilah – istilah yang sering digunakan dalam trading forex market.

    Istilah yang sering digunakan dalam trading forex diantaranya :

    Pips
    Pips adalah kependekan dari Percentage In Point yang merupakan pergerakan pada kurs mata uang di pasar forex. Contohnya, suatu Pips dengan harga 1.2560 maka empat angka setelah titik adalah pips.

    Lot
    Lot adalah satuan ukuran dalam pasar forex per transaksi dan biasanya setiap Lot pada setiap broker akan berbeda-beda.

    Contohnya, jika seorang trader mempunyai modal $1000 dan akan bertransaksi dengan dana 100 pips maka harus memakai 1 lot (100.000).

    Spread
    Spread adalah selisih atau perbedaan antara harga jual dengan harga beli pair di pasar forex. Contohnya, harga jual EUR/USD = 1.5100 dan harga beli = 1.5105, jadi 1.5105 – 1.5100 = 5 pips.

    Margin
    Margin adalah deposit yang biasanya digunakan untuk mempertahankan posisi transaksi atau batas area posisi transaksi yang sedang berlangsung. Contohnya, dengan modal sebesar $1000, memakai 1 lot dan tiap lot tersebut dihitung $10, maka ketahanan marginnya adalah $1000 : $10 = 100 pips.

    Laverage
    Laverage adalah daya pengungkit untuk trader ketika menggunakan dana yang jumlahnya lebih besar dibandingkan dana yang dimiliki.

    Itulah beberapa istilah yang sering muncul saat kita melakukan trading forex sehingga perlu diketahui bersama agar kegiatan trading bisa lebih lancar dan lebih menyenangkan. Semoga bermanfaat.