Senin, 21 Maret 2016

10 Cara Jitu Mengatur Keuangan Pribadi

Penghasilan sebagai pekerja sebesar apapun yang didapat tidak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup.

Di sisi lain peningkatan biaya hidup kian tak terbendung. Bila tak pintar-pintar mengatur keuangan maka bukan untung yang diraih tapi bisa utang yang menumpuk.

Tak ingin terus terperosok dalam mengatur keuangan, berikut 10 cara cerdas yang bisa ditiru tentang pengelolaan keuangan pribadi

1. Tetapkan Tujuan Keuangan

Bagi beberapa orang, tidak ada yang lebih menarik dibandingkan menyisihkan sebagian uang untuk membeli rumah dengan tiga kamar tidur berpagar putih. Mimpi lain melanglang buana ke seluruh dunia.

Memang benar jika memiliki tujuan yang pasti akan membuat lebih mudah mengatur keuangan pribadi. Hal itu juga akan menjadi motivasi untuk mengumpulkan pendapatan.

2. Buat Rencana Pengeluaran

Kebanyakan orang menghabiskan sekitar 2/3 dari pendapatan mereka pada tiga hal penting, yakni: makanan, perumahan, dan transportasi. Adapula pembayaran utang, tabungan, biaya rumah tangga, dan barang-barang opsional seperti hiburan.

Anda sebaiknya membuat anggaran tahunan dengan mengalokasikan tujuan belanja berdasarkan pembagian pos masing-masing.

3. Tahan Diri Terhadap Godaan Tawaran Penjualan

Toko memang diciptakan untuk menguras habis kantong pembeli. Tawaran promosi seperti diskon, hadiah hiburan adalah beberapa teknik yang digunakan penjual untuk menarik konsumen.

Tapi jika kita mengetahui trik mereka, akan membuat kita bisa menahan godaan dari tawaran-tawaran tersebut.  Hal lebih mudah adalah segera mengatakan tidak atas semua tawaran tersebut.

4. Lacak Pengeluaran Pribadi

Melacak setiap pengeluaran selama dua minggu dapat menyaring pengeluaran yang tidak perlu, seperti makanan restoran dan biaya taksi.

5. Mencari Produk Serupa yang Menawarkan Harga Lebih Murah

Penetapan harga produk di sebuah toko ternyata bisa jauh lebih mahal dari harga awal produk tersebut. Jika ketika ingin membeli satu produk dan melihat harga yang lebih rendah tercantum di tempat lain, jangan ragu untuk pindah ke toko tersebut.

6. Lakukan Riset Online Sebelum Mengunjungi Toko

Situs review produk, dan gudang diskon online sering memberikan informasi tentang bagaimana dan di mana untuk menemukan penawaran terbaik.

Apalagi jika ada tawaran pengiriman gratis, bisa membuat pembelian online sebagai pilihan.

7. Cari Pendapatan Lebih dari Satu Sumber

Pada zaman sekarang apapun bisa terjadi. Kurangnya keamanan kerja di pasar saat ini membuat siapa pun bisa kehilangan pekerjaan atau menghadapi pemotongan gaji.

Namun hal ini diperbaiki jika ada sumber penghasilan kedua. Carilah ide-ide tentang cara untuk mendapatkan lebih banyak uang.

8. Mulai Bisnis Sendiri

Seperti di Amerika, resesi mengilhami banyak orang untuk mengeksplorasi kewirausahaan, sebagai cara untuk mengambil kembali kendali kehidupan finansial mereka.

Bahkan usaha relatif kecil, seperti blog yang menghasilkan uang melalui iklan atau kebun yang menghasilkan bunga, bisa berubah menjadi sumber keamanan finansial.

9. Negosiasikan Gaji Kembali

Banyak pekerja merasa beruntung memiliki pekerjaan dalam kondisi saat ini. Namun kadang meminta kenaikan gaji dapat menjadi langkah yang lebih cerdas.

Jika Anda baru saja berganti pekerjaan, menerima promosi, atau menyadari dibayar rendah dibandingkan dengan rekan-rekan yang lain, mungkin sudah saatnya untuk duduk dengan atasan dan meminta kenaikan gaji.

10. Jangan Menghindar dari Utang

Utang memiliki reputasi buruk karena dinilai menyebabkan kebangkrutan. Namun mengambil kredit dengan pengelolaan yang tepat ternyata dapat berguna.

Kredit memungkinkan orang untuk membeli rumah maupun membiayai keperluan mendesak lainnya.  Tapi tetap evaluasi keputusan tentang utang ini dengan mempertimbangkan dampaknya secara hati-hati.

Senin, 14 Maret 2016

5 Cara Mensiasati Agar Uang Gaji Cukup Untuk Sebulan

Terkadang kita merasa bingung sendiri antara gaji yang kita terima dengan banyaknya pengeluaran. Bahkan baru sampai pertengahan bulan, gaji kita sudah kehabisan. Apa yang salah dengan gaji Anda? Apa Anda merasa kurang dengan gaji bulanan? Atau pusing untuk mengatur agar gaji Anda cukup untuk sebulan? Berikut cara jitu mengatur serta mengelola dalam manajemen keuangan yang baik agar gaji Anda cukup untuk sebulan.

Kadang kita terlena, saat tanggal gajian tiba. Tagihan-tagihan harus dibayar tepat waktu, tetapi keinginan untuk berbelanja acap kali tak dapat ditahan. Ujungnya, belum tengah bulan, kita sudah kehabisan uang. Berikut ini adalah tips & tricks untuk menyiasatinya:

1. Membuat anggaran belanja
Tiap bulan Anda wajib merencanakan anggaran belanja ketika menerima gaji. Akan lebih baik jika Anda meninjau kembali pengeluaran selama tiga bulan terakhir. Dengan cara ini kita dapat mengetahui, uang Anda digunakan untuk apa saja.
Catat pengeluaran rutin tiap bulan termasuk untuk hobi, seperti makan di luar, fashion, atau hobi lainnya. Saat mengetahui tipe pembelanja seperti apa Anda, Anda akan mudah melakukan penghematan. Lalu mulailah membuat anggaran belanja. Kesuksesan langkah ini terletak pada rencana pengeluaran yang disusun secara realistis dan menggambarkan pola hidup Anda sebenarnya.

2. Miliki dua rekening bank
Anda wajib memiliki dua rekening bank yang berbeda. Rekening pertama digunakan untuk semua transaksi, seperti bayar tagihan, membayar asuransi, cicilan rumah, dll. Sementara yang kedua, digunakan untuk menabung.

Untuk yang kedua ini, pilih bank yang menerapkan biaya administrasi rendah dan jaringan mesin ATM-nya terbatas. Anda pun bisa menyimpan kartu ATM di tempat tidak mudah dilihat sehingga kartu ini jarang digunakan.

3. Lunasi utang dan cicilan
Segera lunasi segala tagihan yang menumpuk setelah menerima gaji. Hal ini membantu penghitungan anggaran untuk jangka panjang. Apabila, utang tersebut tidak dapat dilunasi dalam waktu singkat, lakukan analisa, dan hitung berapa kali pembayaran yang harus disetorkan hingga utang tersebut lunas. Jika ingin mencicil sesuatu, sebaiknya disesuaikan dengan 30 persen pendapatan Anda. Dari perhitungan tadi, berpikir ulanglah sebelum membeli barang dengan berutang.

4. Catat!
Langkah selanjutnya adalah membuat buku harian yang berisi catatan pengeluaran dan pemasukan selama sebulan. Anda bisa mencatat barang atau jasa yang dibeli, jumlahnya, nominal transaksi, waktu pembelian, dan tempatnya. Memang butuh ketekunan, tapi ini membantu Anda dalam mengerem pengeluaran.

Gambar : ilustrasi catatan anggaran belanja

5. Bandingkan Pengeluaran dengan Anggaran
Langkah terakhir adalah membandingkan rencana anggaran pengeluaran dengan buku harian pengeluaran Anda. Apabila rencana anggaran berbeda jauh dari kenyataan, maka Anda perlu melakukan revisi terhadap anggaran tersebut. Periksa kembali agar Anda mengetahui pengeluara terbesar Anda untuk kebutuhan apa.

Sabtu, 12 Maret 2016

Gaji Besar Bukan Jaminan Keuangan Anda Sehat, Lakukan 5 Hal Ini

Tidak semua orang punya kemampuan mengatur keuangan yang baik. Ternyata kebanyakan orang masih kelabakan setiap kali menginjak akhir bulan.

Mengatur keuangan itu sudah menjadi semacam skill. Harus diasah, gak bisa muncul dengan sendirinya.

Tanda keuangan yang sehat itu juga bisa muncul dari kebiasaan Anda. Kalau Anda sudah terbiasa melakukan hal di bawah ini, sudah bisa dipastikan, Anda pintar dalam mengatur keuangan.

Tapi kalau belum, jangan khawatir. Anda masih bisa merubah kebiasaan buruk Anda dalam mengatur keuangan. Apa saja? Mari kita simak ulasan berikut :

1. Gaji besar memang menggiurkan, tetapi belum tentu mapan

Mindset yang kadang kita pegang adalah “gaji besar itu mapan”. Padahal gak selamanya begitu. Tanda keuangan yang sehat tidak dilihat dari besarnya gaji.

Sesederhana apapun catatan keuangan, ia tetap berguna untuk mengontrol pengeluaran

Banyak duit bukan berarti bebas dari masalah. Bahkan tidak menutup kemungkinan memiliki gaji besar, juga memiliki utang yang besar pula.

Yang terpenting adalah terbiasa mengatur proporsi gaji. Mau gaji sebesar apapun, kalau tidak diatur, ya sudah dapat dipastikan “hanya numpang lewat saja”. Mengatur keuangan dan membatasi porsi utang adalah cara ampuh agar keuangan tetap sehat.

2. Menabung itu bagus, tapi tidak cukup sampai di situ

Kebiasaan menabung itu bagus banget. Apalagi kalau menyisihkannya pas di awal gajian, bukan pas ada sisa gaji. Tapi tidak cukup sampai disitu, Anda juga harus jeli melihat peluang. Misalkan saja lewat investasi.

Menabung saja tidak cukup. Nggak cuma soal inflasi, tapi juga agar Anda lebih siap menghadapi masa depan

Investasi itu bisa bermacam-macam, nggak hanya musti deposito. Anda bisa membuka usaha kerjasama dengan teman atau keluarga.

3. Waktu, itu yang terpenting

Waktu tidak akan berputar kembali, dan setiap momen itu berbeda. “Orang yang menghargai uang berarti juga menghargai waktunya”.

Disaat orang lain bersenang-senang kala weekend atau jalan-jalan liburan ke suatu tempat, Anda bisa saja memanfaatkannya untuk mengurus bisnis sampingan atau investasi Anda. Hangout itu nggak haram kok hukumnya, cuma perlu dibatasi saja.

“Uang tidak bisa membeli waktu. Makanya penting menggunakan waktu sebijak mungkin”.

Menghargai waktu itu juga bisa dilihat dari kebiasaan Anda membayar cicilan atau membayar utang secara tepat waktu. Karena telat membayar utang itu justru membuatmu merugi karena harus berurusan sama denda.

4. Pelit dan hemat itu berbeda

Banyak cara untuk menghemat pengeluaran. Tapi di tengah jalan, banyak orang bakal mengira kita pelit.

Pelit dan hemat tentu saja berbeda. Menghemat itu berarti bijak dalam pengeluaran tanpa harus mengorbankan sesuatu. Misalnya, bijak dalam membandingkan harga barang, bijak dalam penggunaan listrik.

Menghemat bukan berarti harus hidup prihatin juga.

Kalau pelit, Anda punya uang tapi malas mengeluarkannya untuk sesuatu yang pada dasarnya Anda membutuhkannya. Contoh, baju lusuh dipakai terus karena nggak mau keluar duit, padahal sebenarnya Anda mampu.

5. Barang yang gak perlu

Teknologi menawarkan kemudahan. Belanja barang pun tak lagi repot seperti dulu. Tapi di tengah kemudahan itu, banyak banget godaannya. Setiap browsing internet, iklan baju dan gadget terbaru selalu nongol. Di sinilah skill mengatur keuangan Anda sangat diuji. Seberapa tahan Anda terhadap godaan?

Ada saja alasan menjadikan keinginan sebagai kebutuhan. Kalau sudah begitu pantas saja keuangan Anda amburadul

Saat hendak mengklik ‘Beli’ pada produk baju incaran, tanyakan dulu:

Apakah saya akan memakainya sesering mungkin?
Saya beli baju itu karena butuh atau sekedar mengincar pujian dari teman-teman?
Apakah kebutuhan pokok lain sudah terpenuhi?

Kalau masih bingung. Tahan dulu keinginan Anda sampai sebulan. Kalau selama sebulan Anda masih menginginkannya, boleh saja Anda beli. Asalkan kebutuhan lain sudah terpenuhi (utang, makan, transportasi, tabungan, dll).

Nah, kalau 5 kebiasaan itu sudah dilakukan secara otomatis, Anda termasuk berbakat dalam mengatur keuangan. Kalau masih susah melakukannya, “sabar” jangan menyerah. Dengan tekad dan seirimg berjalannya waktu, kebiasaan baik Anda akan tumbuh dengan sendirinya.